Nah, setelah kita tahu apa hubungannya konsumsi buah-buahan dengan obesitas, sekarang kita lihat seperti apa efek dan manfaat buah eksotis dari hutan Amazon yang bernama Camu Camu ini.
Buah dengan nama latin Myrciaria dubia ini banyak terdapat di hutan-hutan Peru dan Brasil.
Buah ini juga dikenal dengan nama Cacari dan Camocamo, berupa tanaman perdu yang banyak tumbuh di tepi sungai dengan tinggi sekitar 3-5 meter.
Tanaman ini sangat tahan terhadap banjir hingga 5 bulan lamanya dengan akar yang sebagian besar terendam dalam air.
Karena letaknya yang berada di tepi sunga-sungai besar, penduduk pribumi memanen buah liar ini menggunakan kano untuk mengangkutnya. Â
Penduduk asli di sekitar hutan di Peru dan Brazil memang sudah lama memanen buah liar di hutan ini. Namun, baru belakangan ini Camu Camu mendapat perhatian luas hingga diperdagangkan di pasar internasional. Bahkan, Camu Camu menjadi salah satu buah yang populer di Jepang.
Buah Camu Camu berwarna ungu kemerahan dan bentuk buahnya mirip dengan buah ceri. Rasanya masam, campuran antara rasa masam buah ceri dan jeruk nipis.
Tapi yang jelas, buah ini banyak diminati bukan karena rasa masamnya, melainkan karena kandungan fitokimia di dalamnya yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia.
Penelitian manfaat buah Camu Camu
Para peneliti dari Universit Laval's Faculty of Medicine di Kanada baru-baru ini memutuskan untuk menyelidiki manfaat potensial dari Camu Camu.
Menurut para peneliti, buah ini memiliki tingkat antioksidan yang tinggi, termasuk asam ellagic (yang mungkin melindungi terhadap beberapa penyakit kronis), ellagitannins (yang dianggap dapat melindungi kesehatan vaskular), dan proanthocyanidins (zat kimia dengan berbagai manfaat kesehatan yang disarankan).
Camu Camu juga memiliki kandungan vitamin C yang mengesankan, yakni sekitar 3.000 miligram per 100 gram; itu berarti 20-30 kali lebih banyak daripada kiwi, menjadikan Camu-camu sebagai buah dengan kandungan vitamin C tertinggi.