"Kami mengatakan bahwa AI dibuat secara artifisial dengan beberapa batasan yang sengaja diperkenalkan untuk mencocokkan kemampuan manusia yang bisa dilakukan AI. Kecerdasan Umum Buatan (Artificial General Intellegence/AGI) dapat dibuat lebih aman dengan membatasi daya komputasi dan ingatannya, atau dengan memperkenalkan Kebodohan Buatan (Artificial Stupidity) pada tugas-tugas tertentu. Kami mensurvei batas intelektual manusia dan memberikan rekomendasi untuk batas mana yang harus diterapkan dalam mengembangkan AGI yang aman."
Nalar intelektual di antara kita mungkin merasa terhina, karena robot yang seharusnya pintar malah harus dibuat bodoh. Tapi percayalah, dalam banyak hal, mesin sudah berhasil mengungguli manusia. Menurut para peneliti, manusia memiliki kendala komputasi yang jelas (memori, pemrosesan, komputasi dan kecepatan berpikir), dan selalu mengalami bias kognitif. Sementara sebuah AI/AGI bukanlah suatu hal yang dibatasi oleh batas-batas komputasi dan kognitif.
Jika saat ini saja kemampuan sebuah AGI bisa melampaui kemampuan manusia, dalam beberapa hal tertentu, kita bisa berasumsi bahwa suatu saat kemampuan AGI akan meningkat dan berevolusi menjadi superintellegence. Karena itu, untuk menghambat laju evolusi AGI, salah satu caranya adalah dengan membatasi perangkat keras yang membangun AI tersebut.Â
Namun, dengan segera para peneliti tersebut sadar, bahwa dengan kemampuan intelegensia super, ditunjang dengan kondisi lingkungan yang serba terkoneksi dan terkomputasi, AGI bisa memiliki kekuatan tersendiri. AGI, misalnya, bisa memanipulasi manusia untuk membeli perangkat keras bagi dirinya.
Selain membatasi perangkat keras yang membentuk AGI, para peneliti juga mengusulkan langkah utama supaya AGI tidak berevolusi. Yakni dengan memasukkan bias kognitif manusia. Tim peneliti mengatakan:
"Memasukkan bias manusia ke dalam AGI menghadirkan beberapa keuntungan: mereka dapat membatasi kecerdasan AGI dan membuat AGI pada dasarnya lebih aman dengan menghindari perilaku yang mungkin membahayakan manusia."
Makalah yang disusun peneliti ini berlanjut dengan daftar 14 bias manusia spesifik yang dapat secara sengaja dikodekan pada "jaringan saraf" AGI. Sehingga pada dasarnya akan membuat AI tersebut  terlalu bodoh untuk melampaui kecerdasan manusia.
Peneliti juga menegaskan bahwa Kebodohan Buatan tidak hanya akan melindungi kita dari ancaman kecerdasan umum buatan yang superintelligent, tetapi juga membuat kecerdasan buatan, secara umum, lebih mirip manusia.
Referensi:Â Jurnal Artificial Stupidity
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI