Selanjutnya Rusia menghadapi peringkat ke-45 Mesir, yang belum menang dalam delapan pertandingan terakhir - dan belum pernah memenangkan pertandingan di putaran final Piala Dunia. Mesir memang mempunyai Mohammed Salah, tapi dia sedang cedera dan praktis tidak dalam performa terbaiknya. Bagi Mesir, Mo Salah nyaris berharga 10 pemain. Rusia tahu itu, dan tahu bagaimana memanfaatkan kelemahan Mesir tersebut.
Kemudahan yang didapatkan Rusia dalam dua pertandingan awal mereka bisa dilihat dari jumlah tembakan ke gawang. Penjaga gawang Rusia sekaligus kapten tim Igor Akinfeev hanya menghadapi satu tembakan di dua pertandingan pembuka, yakni penalti dari Mohamed Salah saat pertandingan melawan mesir untuk Mesir. Ini berarti Akinfeev belum pernah dipaksa menyelamatkan gawangnya dalam permainan terbuka.
Ujian sesungguhnya akan datang pada pertandingan terakhir grup A melawan Uruguay. Dibandingkan dua tim yang mereka kalahkan sebelumnya, kualitas Uruguay berada jauh diatas, baik secara peringkat-14 dunia- maupun dari segi permainan dan komposisi pemain.Â
Pertandingan terakhir ini memang tidak lagi berpengaruh bagi kedua tim yang sudah memastikan diri lolos ke babak selanjutnya. Meski begitu, pertandingan ini tetap menarik untuk dilihat. Apalagi jika ada camilan Kacang Garuda. Karena jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.
Jika bisa mengatasi Uruguay, atau minimal bisa mengimbangi permainan Luis Suarez dkk, Rusia memang tidak sedang beruntung saat mengalahkan Mesir atau Arab Saudi. Tapi, seperti yang dikatakan pelatih Cherchosov, mereka adalah tim yang solid dan pantas untuk diperhitungkan dalam turnamen Piala Dunia kali ini.