Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kolaborasi Masakan dari Saudara Membuat Buka Bersama Jadi Lebih Hemat

19 Mei 2018   16:06 Diperbarui: 19 Mei 2018   16:18 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunyit Asem, produk olahan teman untuk minuman buka puasa (dok.pribadi)

Bulan Ramadan memang bulan yang istimewa. Tak hanya melimpahnya pahala, tapi bulan ini juga bisa menjadi pendekat hati yang semula jauh, serta perekat hati yang semula retak. Salah satunya adalah melalui kegiatan buka bersama (bukber) dengan kerabat.

Di luar bulan Ramadan, masing-masing saudara kita mempunyai kesibukan sendiri-sendiri. Apalagi bagi mereka yang sudah berkeluarga. Kesempatan untuk bertemu, atau berkumpul selain di bulan Ramadan bisa dihitung dengan jari, atau malah tidak pernah sama sekali.

Minggu pertama bulan Ramadan tahun ini bertepatan dengan momen ulang tahun si bungsu. Sebagai ungkapan rasa syukur, kami bermaksud untuk mengadakan acara buka bersama di rumah, besama keluarga dan beberapa tetangga dekat saja.

Ketika undangan kami sampaikan, saudara yang lain langsung menyanggupi untuk ikut menyumbang menu makanan. Kakak pertama menyumbang menu Telur bumbu Petis dan ayam goreng, kakak kedua menyumbang menu Sop Merah. Sementara sang adik menyumbang menu jajan takjil. Praktis, kami yang menjadi tuan rumah tinggal menyiapkan nasi dan menu minuman.

Sebagai tambahan menu, kami lalu memesan sayur urap-urap di tetangga sebelah. Tetangga kami ini dulu pernah mengirim sayur urap-urap ke rumah, dan setelah kami makan, kok rasanya enak, apalagi bumbu urapnya. Sejak saat itu, bila ada acara kumpul-kumpul dengan teman atau kerabat lain, kami biasanya memesan sayur urap dari tetangga kami untuk dinikmati bersama.

Untuk menu minuman, kami memesan Kunyit Asem yang dibuat teman sendiri. Usaha minuman kunyit asemnya baru berjalan beberapa bulan yang lalu. Sebagai bentuk dukungan sekaligus membantu usahanya, kami selalu berusaha untuk memperkenalkan produk kunyit asem yang dia buat kepada teman atau saudara yang lain.

Kunyit Asem, produk olahan teman untuk minuman buka puasa (dok.pribadi)
Kunyit Asem, produk olahan teman untuk minuman buka puasa (dok.pribadi)
Satu jam sebelum waktu berbuka, saudara dan tetangga yang kami undang sudah mulai berdatangan. Ruang tamu dan ruang keluarga yang kecil terasa penuh. Para istri langsung menuju dapur dan ruang makan untuk mempersiapkan hidangan. Para bapak tampak bercengkerama, membicarakan isu-isu terkini, terutama berita-berita tentang terorisme yang baru saja terjadi.

Putri sulung kami asyik berkumpul dengan sepupunya yang sama-sama berusia remaja. Sementara sang adik yang hari itu dirayakan hari kelahirannya malah terlihat cuek, asyik bermain gawai dengan keponakan kami yang masih balita. Di sudut ruangan, Ibu sedang duduk termenung. Sesekali beliau mengamati satu persatu wajah anak dan cucunya yang hari itu berkumpul bersama.

Adzan maghrib kemudian berkumandang. Semua orang lalu mendekat ke meja di ruang tamu, bergantian menikmati kesegaran kunyit asem untuk membatalkan puasa hari itu. Piring tempat aneka jajanan takjil berpindah dari satu tangan ke tangan yang lain. Usai menikmati menu takjil, para bapak dan anak-anak kemudian bergegas ke masjid.

Usai dari masjid, menu hidangan berbuka puasa sudah lengkap tersedia di meja. Kami pun bergantian mengisi piring dengan makanan yang tersedia, secukupnya saja. Supaya perut tidak kekenyangan dan tidak terserang kantuk saat sholat tarawih nanti.

Tanpa terasa, adzan Isya sudah nyaring terdengar. Beberapa tetangga dan saudara minta undur diri terlebih dahulu. Saudara yang lain memilih tinggal dan melaksanakan tarawih di masjid komplek terdekat.

Acara buka bersama, apalagi dengan kerabat dekat sendiri tak harus dilakukan di luar rumah. Justru dengan kolaborasi masakan yang dibawakan saudara-saudara yang lain, acara buka bersama bisa menjadi lebih hemat. Selain itu, juga terjalin ikatan batin yang kuat karena semua merasa saling membantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun