Namun pada tahun 1983 masyarakat Wina sadar mereka mempunyai sebuah tradisi minum kopi yang unik dan khas. Karena itu usai perayaan ulang tahun berdirinya rumah kopi Wina yang ke-300, banyak warga Wina mulai mengingat kualitas unik dari kedai kopi mereka dan beberapa rumah kopi Wina didirikan kembali.
Penilaian UNESCO terhadap Budaya Rumah Kopi Wina
Walaupun bukan pelopor rumah kopi, justru di Wina lah ada gaya rumah kopi yang khas dan tidak dijumpai di tempat manapun yang mampu bertahan selama berabad-abad. Keistimewaan inilah yang membuat UNESCO memasukkan Viennese Coffee House Culture sebagai salah satu warisan budaya. Apa yang istimewa dari kedai kopi bergaya Wina ini? UNESCO menggambarkannya sebagai berikut:
"Viennese Coffee House Culture sudah ada sejak akhir abad ke-17. Keistimewaannya terletak pada suasana yang sangat spesifik dan khas. Meja marmer dimana kopi disajikan, kursi Thonet, kotak (log), meja koran dan detail desain interior dalam gaya Historisisme. Para tamu dapat memilih menu makanan dan minuman dari jam 6 jam pagi sampai tengah malam. Mereka juga terkadang bisa menikmati bacaan yang disediakan atau pertunjukan musik. Kedai kopi ini adalah tempat dimana waktu dan ruang dikonsumsi, tapi hanya minuman kopi saja yang ditagihkan."
Dari gambaran diatas dapat dilihat bahwa UNESCO menggabungkan pengalaman minum kopi dengan atmosfer dan tempat di mana itu dinikmati, yaitu rumah kopi atau kafe. Meskipun di dunia ini ada banyak tradisi minum kopi yang unik, atau rumah kopi yang punya nilai sejarah dunia, UNESCO sejauh ini cuma memilih Viennese Coffee House Culture sebagai Cultural Heritage khusus kopi.
Referensi:
1. UNESCOÂ
2. 1970 UNESCO Convention For The Safeguarding Of The Intangible Cultural Heritage
3. Â City of Vienna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H