Mengenai penggantian namanya menjadi sebuah kode, Esfandiary mengatakan, "Nama-nama konvensional mendefinisikan masa lalu seseorang: leluhur, etnis, kebangsaan, agama.Â
Saya bukanlah siapa saya sepuluh tahun lalu dan tentu saja bukanlah siapa saya yang akan berada dalam usia dua puluh tahun. Â Nama 2030 mencerminkan keyakinan saya bahwa tahun-tahun sekitar 2030 akan menjadi waktu yang ajaib. Pada tahun 2030 kita akan awet muda dan semua orang akan memiliki kesempatan yang sangat baik untuk hidup selamanya. 2030 adalah mimpi dan tujuan".
Esfandiary tercatat sebagai orang yang pertama kali memakai tahun 2030 sebagai pedoman sebuah prediksi masa depan. Mungkin karena itu pula, mengutip pernyataan Esfandiary bahwa tahun 2030 akan menjadi waktu yang ajaib, hingga kemudian banyak muncul prediksi yang menggunakan tahun 2030 sebagai dasar sebuah ramalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H