Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pesona Si Cantik Ungu Bunga Senggani yang Kaya Manfaat Kesehatan

29 Maret 2018   09:34 Diperbarui: 29 Maret 2018   09:39 1818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bunga Senggani di Desa Wisata Pujon Kidul (dok.pribadi)

Ketika pertama kali melihatnya di desa wisata Pujon Kidul, Batu, saya langsung jatuh hati pada bunga ini. Warnanya ungu kemerahan cerah, dengan 5 mahkota bunga yang mengelilingi serbuk sari dan putik bunganya. Bunga ini ditanam berjajar di tepi jalan dari lokasi parkir menuju tempat wisata Kafe Sawah Pujon Kidul.

Ketika saya bertanya bunga apa yang berwarna ungu kemerahan tersebut, warga sekitar menyebutnya bunga Senggani. Karena tertarik, saya pun berniat  membeli bibit bunganya untuk ditanam di rumah. Untunglah di sana ada penjual bibit bunga dan tanaman hias lainnya. Ketika saya tanya apakah ada bibit bunga Senggani, si penjual menjawab ada. Harganya 15 ribu/bibit tanaman yang sudah cukup tinggi.

Kata si penjual, bunga Senggani termasuk tanaman yang bisa berbunga sepanjang tahun. Perawatannya mudah, karena tanaman ini tahan di tempat yang kering, jadi tidak perlu banyak air. Pertumbuhannya juga cepat, dalam waktu tiga bulan tanaman ini sudah menghasilkan bunga.

Benar saja, ketika saya tanam dalam pot besar di rumah, tanaman bunga Senggani tumbuh dengan baik. Dan kurang dari 3 bulan, bunga Senggani mulai muncul dan mekar. Warna ungunya menambah semarak teras belakang rumah.

Bunga Senggani (Melastoma candidum) termasuk tanaman perdu tegak. Tanaman ini bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 0,5-4 meter. Semakin dalam tanaman ini mengakar, semakin tinggi pula tumbuhnya. Karena itu, jika bunga Senggani ditanam dalam pot, pertumbuhannya hanya bisa maksimal sampai 1 meter saja.

Tanaman bunga Senggani banyak tumbuh di tempat-tempat yang mendapat cukup sinar matahari seperti di lereng gunung, semak atau lapangan yang tidak terlalu gersang. Biasanya, bunga Senggani ditanam di daerah objek wisata sebagai tanaman hias pada ketinggian sampai 1.650 di atas permukaan laut.

bunga Senggani di Desa Wisata Pujon Kidul (dok.pribadi)
bunga Senggani di Desa Wisata Pujon Kidul (dok.pribadi)
Selain bentuk dan warna bunganya yang cantik, Senggani ternyata kaya akan manfaat kesehatan, terutama pada daunnya. Salah satu senyawa utama yang ada pada daun Senggani adalah Flavonida. Senyawa ini dapat digunakan untuk zat analgetik yang berfungsi sebagai antibakteri dan antioksidan untuk meredakan nyeri dan menghambat pendarahan. Orang jaman dulu kalau bagian tubuhnya tersayat benda tajam, lukanya ditutupi daun Senggani agar lekas kering. Selain flavonida, ada pula senyawa saponin yang berfungsi sebagai antiseptic dan tanin yang berkhasiat menutupi pori-pori kulit.

Saya sendiri pernah membuktikan khasiat dan manfaat bunga Senggani. Ceritanya, ketika itu saya sedang menderita sariawan di mulut. Saya lalu mengambil 3 daun tanaman Senggani, kemudian saya rendam dalam air panas yang sudah diberi garam satu sendok. Setelah air rendaman daun itu dingin, saya kunyah perlahan 3 daun Senggani tersebut.

Rasanya memang sedikit alot, dan hampir tidak bisa dikunyah seperti pada daun-daun biasa. Ini karena daun Senggani permukaannya berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar. Tapi saya tetap mengunyah dan menyesap sari daunnya. Satu jam kemudian, rasa nyeri dan sariawan yang saya derita mulai mereda. Esok paginya, sariawan saya sudah sembuh.

Selain ampuh untuk mengobati sariawan, beberapa manfaat Senggani untuk kesehatan antara lain: mengobati bisul, mengobati keputihan, melancarkan buang air kecil, mengobati wasir dan ambeien, dan mempercepat penyembuhan luka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun