Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Potret Sepak Bola Kota Malang Era Kolonial (1898-1941)

3 Maret 2018   10:23 Diperbarui: 3 Maret 2018   13:53 2104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang sendiri mulai ikut  Stedenwedstrijden sejak tahun 1926 ketika kompetisi memberlakukan babak kualifikasi. Hal ini dilakukan NIVB karena banyak federasi sepakbola kota-kota di Jawa yang ingin ikut serta. Dalam keikutsertaannya tersebut, Malang harus mengakui keunggulan tuan rumah Surabaya dengan skor 3-1.[8]

Berturut-turut kemudian kesebelasan Malang selalu gagal lolos melaju ke putaran final. Mereka baru berhasil melaju ke putaran final pada kompetisi tahun 1939 yang diselenggarakan di Jogja. Namun, mereka harus menempati posisi juru kunci setelah tidak berhasil memenangkan satu pun pertandingan melawan Bandung, Batavia, Semarang dan Surabaya. Satu tahun kemudian, Malang kembali lolos ke putaran final. Tapi sayangnya mereka juga harus kembali menempati posisi juru kunci. Pada tahun ini kompetisi sudah diorganisir oleh NIVU, sebagai pengganti NIVB yang didirikan pada 9 Juni 1935. Stedenwedstrijden masih digelar hingga tahun 1942 sampai kemudian berhenti ketika Jepang mulai menginvasi Indonesia.

Sementara itu Federasi "asli pribumi" pertama di Malang nampaknya didirikan pada tahun 1933 dengan nama P.S.I.M. (Persatoean Sepak bola Indonesia Malang), atau dalam bahasa Belandanya disebut Districselftal van den Inlandschen Voetbalbond.[9] Nama ini kemudian berganti menjadi P.S.T (Persatoean Sepakraga Toemapel) pada tanggal 8 Oktober 1934. P.S.T saat itu diberitakan sudah berafiliasi dengan PSSI. Susunan pengurusnya adalah: Ketua R Soedarno; Sekretaris 1 R. Abdoel Rachman; Sekretaris 2 R. Soewarno; Bendahara R. Soedomo dan komisioner R. Koesno, Takim dan Soekaswati.[10] 

Pada bulan Juni 1938, P.S.T mengutus bendahara R. Soedomo dan sejumlah komisaris untuk mengikuti Kongres PSSI di Solo. Ketika itu PSSI memutuskan untuk membatalkan perjanjian kerjasamanya dengan NIVU.[11]

Perjalanan P.S.T kemudian tidak banyak diberitakan, kecuali permintaan mereka pada Dewan Kota untuk menggunakan stadion, bergantian dengan M.V.U. Setelah itu, situasi Indonesia sudah mulai bergolak seiring masuknya Jepang dan kemudian peristiwa Agresi Militer Belanda. Nama federasi sepak bola pribumi kembali diberitakan dengan nama Persema pada bulan Agustus 1951. Pemberitaan ini seakan meluruskan sejarah yang mengatakan Persema lahir pada 20 Juni 1953. Atau jika dirunut lebih mundur, seharusnya hari jadi Persema adalah 8 Oktober 1934, saat P.S.T sebagai federasi sepak bola pribumi pertama di Malang terbentuk dan sudah menjadi anggota PSSI.

Referensi: 

[1] De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad, 22 Juli 1898, diakses dari Delpher.nl

[2] Purnawan Basundoro, Dua Kota Tiga Zaman: Surabaya dan Malang sejak Zaman Kolonial sampai Kemerdekaan, (Yogyakarta: Ombak, 2009), hlm. 34  

[3] Dr. A. van Schaik. Malang beeld van een stad.  Purmerend Asia Maior. 1996

[4] Soerabaijasch handelsblad (03-08-1938)

[5] Dr. A. van Schaik, op cit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun