Meski sudah dianggap mati, Google Plus masih dinilai sebagai platform terbaik untuk menyimpan dan membagikan foto. Kamu bisa membuat album bersama temanmu, bahkan menyimpan foto yang kamu bagikan dalam album yang bisa terus diperbarui dan hanya bisa diakses olehmu  dan temanmu tersebut. Mirip dengan Facebook, tapi kelemahan Facebook adalah semua temanmu bisa melihat album fotomu.
Begitu pula jika kamu ingin tulisan dalam blogmu bisa dengan cepat ditemukan orang lain di mesin pencari Google. G-Plus adalah media yang tepat untuk menaruh tautan blog kamu. Tautan yang ditempatkan pada G-Plus lebih mudah terindeks oleh mesin pencari Google.
Google Plus juga bisa menjadi mesin telusur yang lebih fokus dan efisien, serta bebas iklan. Jika kamu menggunakan Google Plus, pilihlah menu Discover/Jelajah. Kamu akan mendapatkan banyak artikel dengan berbagai tema. Ingin lebih fokus? Di bagian atas, G-Plus akan menawarkan tema apa kita sukai. Hal ini menurut saya lebih praktis daripada harus mencarinya lewat Google Search atau mesin telusur yang lain. Karena mereka lebih mengedepankan kata kunci, bukan tema artikel. Memang, sebagian besar yang kita dapatkan adalah artikel-artikel berbahasa Inggris. Wajar saja, karena jarang, atau mungkin hampir tidak ada pengguna internet dari Indonesia yang memanfaatkan G-Plus mereka untuk membagikan berita atau informasi. Jika pun ada, mereka umumnya membagikan artikel yang berbahasa Inggris pula.
Tapi, itu bukan masalah meski kamu tidak bisa berbahasa Inggris. Bukankah ada Google Translate? Lagipula, artikel-artikel yang dibagikan di G-Plus saya nilai lebih berbobot dan berkualitas. Setidaknya dengan cara ini, sebagai blogger kamu bisa mendapatkan ide-ide tulisan yang baru.
Google Plus memang dinilai mati suri. Tapi, jangan tergesa-gesa menuliskan obituari. Hingga belum dikuburkan secara resmi, Google Plus masih punya nilai kecil namun sangat berdedikasi.
Referensi:
1. Techaeris
2. Forbes
3. Wired
