Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan featured

Melihat Perjalanan Karier Ratu Tisha, Sekjend PSSI Wanita Pertama

30 Desember 2017   00:20 Diperbarui: 14 April 2020   11:15 3744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2017 adalah tahunnya wanita di sepak bola Indonesia. Untuk Pertama kalinya dalam sejarah sepak bola tanah air, seorang wanita dipercaya mengemban tugas sebagai Sekretaris Jenderal PSSI. Dan wanita yang pertama kali menjadi Sekjend PSSI itu adalah Ratu Tisha Destria. Terpilihnya wanita muda kelahiran 30 Desember 1985 ini seakan menjadi penyegar ditengah dominasi kaum lelaki dalam dunia sepak bola Indonesia, mulai dari pemain, pelatih, manajer, hingga pengurus PSSI.

Sepak bola memang identik dengan olahraga pria. Namun hal itu tak menyurutkan kecintaan Ratu Tisha pada olahraga paling populer di planet bumi ini. Sejak kecil, Ratu Tisha sudah menyukai sepak bola.

Namun, ia mulai serius menekuni sepak bola ketika masuk kuliah di Institut Teknologi Bandung. Disana, Ratu Tisha dipercaya menjadi manajer klub sepak bola ITB, yang juga anggota internal klub Persib Bandung sejak tahun 2004 sampai 2008.

Usai mendapatkan gelar sarjana di ITB, Ratu Tisha mulai serius berkecimpung dalam dunia sepak bola, setelah beberapa lama ia menjadi karyawan swasta. Bersama beberapa temannya, Ratu Tisha mendirikan Labbola pada tahun 2012. Sebagai salah satu founder, Ratu Tisha aktif membesarkan Labbola sebagai penyedia jasa layanan statistik pertandingan sepak bola. 

Kiprahnya di Labbola tersebut akhirnya mengantarkan Ratu Tisha meraih beasiswa FIFA Master yang spesifik mempelajari sport humanity dan sport management.

Ia menimba ilmu hampir setahun lebih di tiga negara yakni Inggris, Italia, dan Swiss. Yang membanggakan, Ratu Tisha adalah satu-satunya peserta perempuan Indonesia  dan Asia yang mendapatkan program beasiswa tersebut.

Bagi Ratu Tisha, beasiswa dari FIFA adalah impian yang didambakannya. Sebelumnya, Ratu Tisha pernah diterima dalam program Football MBA dari Liverpool.

Namun, ia batal mengikuti program itu lantaran tidak ada bantuan pemerintah. Sedangkan untuk FIFA Master, dia turut berpartisipasi karena didukung beasiswa LPDP Kementerian Keuangan.  

Prestasi Ratu Tisha yang meraih beasiswa FIFA Master akhirnya menarik perhatian Badan Tim Nasional (BTN) PSSI. Bersama tujuh anak muda lainnya, Ratu Tisha kemudian diminta BTN PSSI untuk membuat statistik performa pemain timnas.

Pekerjaannya di BTN PSSI membuat Ratu Tisha dekat dengan Joko Driyono, yang saat itu menjabat sebagai Sekjend PSSI sekaligus CEO PT. Liga Indonesia. 

Tertarik oleh performa kinerjanya, Ratu Tisha kemudian ditunjuk menjadi Direktur Kompetisi dan Operasional PT. Gelora Trisula Semesta (PT. GTS) di tahun 2016, salah satu perusahaan yang didirikan Joko Driyono. PT GTS saat itu ditunjuk PSSI menjadi operator Indonesia Soccer Championship (Piala Indonesia) yang memunculkan Persipura Jayapura sebagai juaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun