Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lima Coban di Malang Pilihan Kompasianer Ini Layak Kamu Kunjungi

25 Desember 2017   17:47 Diperbarui: 25 Desember 2017   18:42 1448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, Malang Raya kaya akan tempat wisata alam yang indah. Banyak diantaranya berupa wisata air terjun, atau dalam bahasa lokal disebut sebagai Coban. Tak kurang dari 31 Coban yang sudah dikenal dan dieksplorasi. Beberapa diantaranya sudah dikenal wisatawan dan ramai dikunjungi saat musim liburan. Namun banyak juga yang belum dikenal luas, padahal pemandangannya tidak kalah indahnya. Coban-coban itu tersebar mulai dari wilayah Pujon, Batu, Tumpang hingga Jabung, yang kesemuanya masuk kawasan Malang Raya.

Dari sekian banyak Coban di Malang Raya, ada lima coban pilihan kompasianer yang mereka ulas sepanjang tahun 2017 ini. Kelima coban itu adalah:

1. Coban Rondo, Air Terjun "Mainstream" Yang Tak Pernah Sepi

Jika bicara air terjun di Malang, Coban Rondo adalah juaranya. Kawasan wisata Coban Rondo memang tak pernah sepi oleh pengunjung. Kompasianer Rara Muhammad menuliskan pengalamannya saat berkunjung di tempat wisata yang terletak di daerah Pujon, Kabupaten Malang. Tidak jauh dari pusat kota wisata Batu.

Boleh dibilang, wisata Coban Rondo sudah terlalu mainstream. Lokasinya mudah dijangkau, dengan sarana jalan aspal yang bagus. Bahkan bus-bus besar pun bisa masuk hingga mencapai pinggiran air terjun. Nama Coban Rondo berasal dari hikayat Dewi Anjarwati yang harus menjadi janda (rondo, dalam bahasa jawa) karena suaminya Raden Baron meninggal saat berkelahi memperebutkan dirinya dari Joko Lelono.  

Selain wisata air terjunnya, Coban Rondo juga menjadi lokasi bumi perkemahan favorit. Pihak pengelola wisata Coban Rondo menyediakan beberapa lokasi untuk berkemah, yang sudah dilengkapi dengan sarana toilet dan kamar mandi sehingga para pekemah merasa lebih nyaman.

Tak hanya itu, Coban Rondo kini juga menyediakan berbagai wahana untuk menunjang aktivitas liburan para pengunjung. Seperti flying fox, arena paintball, mengendarai ATV keliling hutan, hingga taman labirin yang menjadi magnet karena spot fotonya yang instagramable.

Coban Rondo (dok. Rara Muhammad)
Coban Rondo (dok. Rara Muhammad)
2. Coban Tengah, Air Terjun Yang Lembut Dan Eksotik

Masih di kawasan Pujon, dan satu pengelolaan dengan Coban Rondo, ada wanawisata Coban Tengah. Menurut kompasianer Iwan Nugroho, air terjun ini dinamankan Coban Tengah karena posisinya berada di tengah dua air terjun lainnya, yakni Coban Manten di bagian atas (hulu) dan Coban Rondo dibagian bawah (hilir). Untuk menuju ke Coban Tengah, kamu tinggal masuk ke kawasan wisata Coban Rondo. Dari pintu gerbang masuk, kurang lebih 500 meter ada pertigaan, dan disebelah kiri ada papan penunjuk jalan menuju lokasi air terjun. Berbeda dengan jalan menuju Coban Rondo yang sudah beraspal dan bisa dilalui bus besar, jalan menuju Coban Tengah belum sebaik itu. Jalannya masih berupa tanah berkerikil selebar 3 meter yang licin saat musim hujan. Untuk kesana, kamu harus naik motor sejauh 2 km, dan berhenti di pos gerbang masuk. Setelah itu, kamu bisa melanjutkannya dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak dan aliran sungai sejauh 500 meter lagi.

Tidak seperti Coban Rondo yang air terjunnya tinggi dengan ruang pemandangan yang luas, air terjun Coban Tengah hanya berketinggian 25 meter, dengan area pemandangan seluas 300m2. Justru disinilah keistimewaan Coban Tengah. Dengan debit air terjun yang lembut, pengunjung bisa mendekat dan berendam dibawah air terjun.

Coban Tengah (dok. Iwan Nugroho)
Coban Tengah (dok. Iwan Nugroho)
3. Keindahan tersembunyi dibalik Coban Talun

Coban Talun tidak saja terkenal akan keindahan air terjunnya. Disini, juga ada wahana wisata baru yang menjadi lokasi favorit para Gen Z. Kompasianer Erni Mukti menuturkan keseruannya merasakan suasana perkampungan Indian di Kampung Apache. Wahana yang baru dibangun ini adalah sebuah perkemahan ala suku Indian Apache. Jika kamu ingin sekedar berfoto-foto ria dengan latar belakang tenda suku Apache ini, kamu cukup membayar retribusi sebesar 5 ribu rupiah saja. Tak hanya untuk spot foto, kamu juga bisa menginap di perkemahan ini, dengan biaya 500 ribu per malamnya dengan fasilitas tempat tidur, laci, kursi dan kamar mandi pribadi.

Coban Talun terletak di desa Wonorejo, kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Air terjunnya setinggi 75 meter, dengan debit air yang lumayan deras. Akses menuju lokasi mudah dijangkau karena pintu gerbangnya terletak ditepi jalan besar, dan jalan menuju air terjunnya sudah beraspal.

Tenda Apache di Coban Talun (dok. Erni Mukti)
Tenda Apache di Coban Talun (dok. Erni Mukti)
4. Pesona Dan Legenda Coban Siuk

Kawasan timur Malang Raya juga menyimpan potensi wisata air terjun yang tak kalah indahnya. Melalui ulasan kompasianer Mas Yunus, kali ini kamu bisa berkenalan dengan Coban Siuk, yang terletak di desa Taji, kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Menurut pak Joko, seorang penjaga wana wisata ini, nama Coban Siuk berasal dari nama Mbok Siyok, pemilik lahan tempat air terjun itu berada. Untuk menjangkau lokasi Coban Siuk, kamu tinggal menuju arah bandara Abdurrahman Saleh, dan terus melewati pasar Jabung, untuk kemudian bertemu dengan sebuah jalan masuk di kiri jalan menuju Coban Jahe. Jalur Coban Siuk memang searah dengan Coban Jahe, namun nanti ada belokan ke kanan menuju gerbang Coban Siuk. Air terjun Coban Siuk berketinggian sekitar 75 meter, dan jika kamu mendekat ke air terjunnya, suara jatuhnya air terdengar begitu kencang.

Didekat Coban Siuk, ada sebuah pohon mati yang dibelit kain merah dan putih. Menurut penuturan Pak Joko, pohon itu dulunya pernah patah karena angin kencang. Karena dianggap mengganggu jalan, pohon tersebut pernah dipotong oleh seseorang. Anehnya, keesokan harinya, pohon itu kembali berdiri tegak. Entah benar atau tidak, cerita itu sudah beredar dari mulut ke mulut warga sekitar.

Coban Siuk (dok. M Yunus)
Coban Siuk (dok. M Yunus)
5. Coban Sisir, Air Terjunnya Seperti Sisir.

Jika kamu ke Coban Siuk, kamu juga bisa menikmati keelokan Coban Sisir. Kedua air terjun ini memang berdampingan lokasinya. Namun, lebih dekat ke arah Coban Sisir dari pintu gerbang masuknya. Dalam ulasannya, kompasianer Slamet Hariadi menuturkan penyebab air terjun ini diberi nama Coban Sisir. Berbeda dengan kebanyakan air terjun yang bentuk air jatuhnya menggelombang jadi satu. Jika diamati, jatuhnya butiran air dari tempatnya yang tinggi di air terjun ini menyerupai sebuah sisir. Karena itulah dinamakan Coban Sisir.

Coban Sisir boleh dibilang merupakan anak dari Coban Siuk yang lebih besar. Hal ini karena ketinggian Coban Sisir tidak sampai 10 meter, dengan lebar air terjunnya sekitar 3 meter saja.

Keadaan ini cocok buat kamu yang berwisata keluarga dengan anak-anak. Karena mereka bisa bermain air dengan aman di bawah Coban Sisir.

Coban Sisir (dok. Slamet Hariadi)
Coban Sisir (dok. Slamet Hariadi)
Itulah 5 Coban di Malang yang jadi pilihan kompasianer sepanjang tahun 2017 ini. Tentu saja, selain kelima Coban tersebut, masih banyak Coban-Coban lainnya yang juga layak kamu kunjungi saat liburan di Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun