Beberapa waktu yang lalu, ada salah satu frasa internet yang paling banyak dicari, khususnya oleh para wanita: Kopi Hijau, atau populer disebut Green Coffee. Pencarian atas frasa ini bermula dari sebuah acara Dr. OZ di tahun 2012, dimana disebutkan "Biji Kopi Hijau dapat membakar lemak lebih cepat, sehingga latihan diet tidak lagi diperlukan. Pernyataan di acara Dr. OZ ini kemudian didukung oleh sebuah laporan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal  "The Diabetes Metabolic Syndrome & Obesity Journal". Penelitian ini  memantau sekelompok 16 orang dewasa yang mendapat suplementasi biji kopi hijau selama jangka waktu 12 minggu tanpa melakukan perubahan pola makan. Hasilnya sungguh mengejutkan. Berat badan mereka turun tanpa harus menjalani diet ketat.Â
Hasil dari penelitian tersebut dan tentu saja buah dari diangkatnya tema Kopi Hijau di acara Dr. OZ membuat komoditas ini kemudian banyak dicari. Sayangnya, banyak yang belum bisa membedakan mana mitos dan mana fakta yang sebenarnya seputar Kopi Hijau/Green Coffee. Banyak orang yang menganggap Kopi Hijau, atau Green Coffee adalah sejenis varietas baru dari tanaman kopi yang berwarna hijau. Ini sungguh sebuah anggapan yang sangat keliru dan salah besar. Untuk memahami apa sebenarnya yang dimaksud Kopi Hijau, mari kita lihat proses penamaan dari tanaman kopi yang istimewa ini.
Hal yang menarik dari sebuah kopi adalah penamaan yang berbeda pada setiap prosesnya, mulai dari yang masih berupa tanaman hingga sudah menjadi minuman kopi nikmat. Dimulai dari nama "Cherry" atau "Berry" untuk menyebut buah kopi, hingga berakhir menjadi nama seperti "Espresso" atau "Cappuccino" untuk menyebut sebuah minuman kopi, tergantung prosesnya. Buah kopi yang matang dan berwarna merah serta siap dipanen umumnya disebut "Red Cherry Coffee". Buah ini kemudian mengalami proses pengupasan pada kulit buahnya, hingga menyisakan biji buah. Nah, biji buah yang berwarna hijau inilah yang disebut sebagai Kopi Hijau atau Green Bean Coffee atau disingkat dengan nama populer sebagai Green Coffee.Â
Jadi, Green Coffee adalah sebutan untuk biji kopi yang sudah terkelupas dari kulit buahnya. Sebutan ini berlaku untuk varietas kopi apa saja seperti Robusta, Arabika atau Liberika/Excelsa. Biji kopi yang masih mentah ini tidak mengeluarkan aroma. Baru setelah melalui proses penggorengan/penyangraian, biji kopi ini mengeluarkan aroma kopi nikmat yang berbeda di setiap varietasnya. Biji kopi yang sudah disangrai disebut sebagai Coffee Bean.
Perihal manfaat Green Coffee untuk diet, sebenarnya hal ini masih diperlukan penelitian yang lebih jauh dan lebih detil. Dr. OZ hanya menyebutkan bahwa dalam biji kopi yang masih mentah, terdapat banyak kandungan asam klorogenat yang mampu membakar lemak lebih cepat. Karena termakan oleh pernyataan dari Dr. OZ inilah akhirnya banyak orang, khususnya para wanita yang mendambakan tubuh langsing kemudian mencari produk Kopi Hijau untuk membantu diet mereka. Pemanfaatan biji kopi mentah ini bisa dalam bentuk bubuk halus atau bijinya langsung yang diseduh dengan air panas untuk kemudian diminum.
Sayangnya, hanya dari sinilah sumber kajian yang mengatakan biji kopi hijau dan kandungan asam klorogenatnya bisa membantu program diet dengan cara membakar asam lemak lebih cepat. Sampai saat ini, belum ada kajian ilmiah lain yang lebih intens untuk meneliti kebenaran manfaat biji kopi yang masih mentah.
Sedangkan, satu-satunya yang orang awam tahu, biji kopi itu lebih enak jika sudah disangrai dan diseduh menjadi minuman kopi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H