Orang-orang yang bersungguh-sungguh diwaktu Subuh inilah yang dipilih, seperti Muhammad yang terpilih untuk mengangkat Hajar Aswad karena tiba di Ka'bah lebih dahulu.
Maka wajar jika Teuku Umar meminta para pejuangnya berkumpul persis ba'da Subuh, karena ia hanya ingin berjuang bersama orang-orang yang memiliki semangat pengorbanan, yang jiwanya dipenuhi kesungguhan rata-rata kebanyakan orang lainnya.
Mereka yang tak bangun Subuh, bukan saja tertinggal tak ikut berjuang, melainkan memang tak dibutuhkan sama sekali dalam perjuangan karena dianggap tak bersungguh-sungguh.
Pagi tadi, Ummat islam Indonesia kembali menggelorakan semangat jihad melalui gerakan subuh berjamaah 1212 di beberapa masjid raya di berbagai kota di Indonesia. Gerakan sholat subuh berjamaah ini hendaknya bisa menjadi semangat baru bagi kaum muslim Indonesia, semangat untuk semakin mendekatkan diri pada Ilahi, semangat untuk semakin memberikan warna persatuan bagi ummat islam, dan semangat untuk berjihad demi kemuliaan Islam.
Hanya saja, jangan sampai semangat subuh berjamaah ini hanya terpaku pada satu waktu, dan satu gerakan saja. Semangat dan kesungguhan yang diperoleh dari kebiasaan sholat Subuh, bisa kita terapkan dalam mengatasi berbagai masalah kehidupan. Seberat apapun masalah, pasti ada jalan keluarnya.
Masalahnya adalah apakah kita memiliki semangat dan kesungguhan di atas rata-rata untuk mencari jalan keluar nya ? Jika belum, mungkin ada baiknya kita mulai dengan sama-sama memperbaiki Subuh kita. Mau ?
*artikel ini ditulis ulang dari blog pribadi catatan-primata.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H