Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenang Muhammad Ali Lewat Film "ALI" (2001)

7 Juni 2016   22:31 Diperbarui: 8 Juni 2016   20:13 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski hobi nonton film, terutama film-film barat, jarang sekali saya menonton film biografi, kalau boleh dibilang tidak pernah. Namun, peristiwa wafatnya petinju legendaris Muhammad Ali, membuat saya tergerak untuk menonton (kembali) sebuah film biografi tentang petinju yang dijuluki The Greatest in All Time tersebut. Film ini dibintangi aktor Will Smith dan disutradarai oleh Michael Mann. Beberapa aktor kawakan turut serta membintangi film berjudul singkat "Ali" ini seperti Jon Voight (berperan sebagai wartawan Howard Cossell), Ron Silver (berperan sebagai Angelo Dundee), serta Jamie Foxx (sebagai Drew "Bundini" Brown).

Film Ali mengisahkan perjalanan karier tinju Muhammad Ali. Tapi, tidak semua kilas balik pertandingan tinju Ali ditampilkan dalam film ini. Sutradara Michael Mann hanya menyoroti 4 pertandingan saja yang memang dianggap paling berkesan dalam perjalanan karir tinju Muhammad Ali. Film ini juga menunjukkan sisi lain dari Muhammad Ali yang tidak banyak terekspos oleh media. Bahwa Ali adalah sosok pria yang mudah jatuh hati pada wanita. Dan lewat film inilah ada beberapa fakta dari Muhammad Ali yang mungkin tidak semua orang tahu melalui lembaran tulisan-tulisan tentang biografinya. Perjalanan hidup Muhammad Ali sendiri tidak bisa dipisahkan dengan nama Malcolm X dan Elijah Muhammad, tokoh pergerakan warga muslim kulit hitam (Nation of Islam) di Amerika Serikat.

Film ini dibuka dengan adegan persiapan Muhammad Ali melawan Sonny Liston, 24 Februari 1964. Ali adalah petinju muda berbakat yang baru saja memenangkan medali emas Olimpiade 1960. Sedangkan Sonny Liston adalah juara dunia kelas berat. Saat itu, Ali masih menggunakan nama Cassius (Marcellus) Clay Jr. Seperti yang diketahui umum melalui biografinya, Clay sebenarnya takut menghadapi Sonny Liston, tapi ketakutan itu ia tutupi dengan berbagai sesumbarnya yang terkesan sangat meremehkan lawan. Dalam adegan inilah kutipan terkenal "Floating like a Butterfly, sting like a bee. Rumble young man, rumble!" terucap dari mulut Clay dan Drew 'Bundini' Brown, sang asisten pelatih dan corner man Clay. Kelak akan diketahui bahwa ucapan itu berasal dari puisi Bundini untuk menyebut gaya bertarung Ali.

Sebagai seorang kulit hitam tenar, Cassius Clay seringkali dihubungkan dengan tokoh pergerakan warga muslim kulit hitam, Malcolm X. Dan Clay tidak menyangkal hal tersebut. Karena itulah, dalam konferensi pers sebelum bertanding melawan Sonny Liston, seorang wartawan bertanya, “Mr. Clay, are you a black moeslem?” Namun, belum sempat Clay menjawabnya, sang pelatih Angelo Dundee keburu menjawab pertanyaan tersebut bahwa urusan agama adalah urusan pribadi, tidak patut ditanyakan dalam situasi seperti itu. Cassius Clay memang bersahabat dengan Malcolm X. Bahkan, sebelum merubah namanya menjadi Muhammad Ali, dia meminta agar dipanggil dengan nama Cassius X, sebagai bentuk penghormatan pada Malcolm X.

Ali (imdb.com)
Ali (imdb.com)
Nama Muhammad Ali sendiri diberikan oleh Elijah Muhammad, Pendiri pergerakan Black Moeslim (Nation of Islam) di Amerika. Setelah diberi nama Muhammad Ali itulah baru Clay memberitahu keluarganya bahwa dia sekarang menjadi seorang muslim, dan mengganti namanya menjadi Muhammad Ali. Ayahnya, Cassius Clay Sr, marah besar mendengar Clay berpindah agama dan mengganti nama. Meski begitu, pendirian Clay tidak goyah sedikit pun. Hingga Cassius Clay Sr pun sadar bahwa dia tidak akan bisa mengubah pendirian putranya tersebut, dan perlahan memaklumi meski dia sendiri tidak ikut berpindah keyakinan.

Karir profesional Ali pertama kali berada dibawah manajemen Herbert Muhammad, orang yang ditunjuk oleh Elijah Muhammad untuk menjadi manajer Muhammad Ali. Dari sinilah Ali berkenalan dengan Sonji Roi, salah seorang karyawan Herbert. Keduanya saling kenal dan tertarik, dan memutuskan untuk menikah, setelah sebelumnya Ali meminta Sonji Roi berpindah agama ke Islam. Namun, rumah tangga Ali yang pertama ini tidak berjalan lama. Penyebabnya, Ali tidak suka dengan tingkah laku Sonji Roi yang kerap berpakaian seksi. Sebuah hal yang kerap menjadi topik pertengkaran mereka berdua. 

Puncaknya adalah ketika Ali menegur istrinya tersebut usai pertarungan keduanya melawan Sonny Liston (yang dimenangkan Ali). Sonji Roi pun memutuskan untuk pergi dari kehidupan Ali, dan Ali yang menuruti nasehat Herbert Muhammad akhirnya resmi menceraikan Sonji Roi. Perceraian tersebut memukul batin Ali setelah sebelumnya ia kehilangan sahabatnya Malcolm X yang ditembak orang tak dikenal saat sedang berceramah, Februari 1965.

Ali resmi memperkenalkan nama Muhammad Ali ke publik Amerika dalam sebuah acara talkshow yang dipandu wartawan sahabatnya, Howard Cossel. Saat itu, Cossel memanggilnya dengan panggilan “Cassius”. Ali pun lantas memotong dan mengatakan “My Name isn't Cassius Clay. Cassius Clay is a slave name and I’m a free man. I am Muhammad Ali.” Cossel lantas meminta maaf pada Ali dan mengumumkan pada publik yang menonton siaran langsung tersebut bahwa nama Cassius Clay sekarang adalah Muhammad Ali sembari menambahkan bahwa Ali mempunyai hak untuk dipanggil dengan nama apapun yang dia inginkan.

Tahun 1966, pemerintah Amerika Serikat sibuk mengampanyekan perang melawan Vietnam. Jutaan pemuda Amerika terkena wajib militer, termasuk pula Ali. Namun Ali menolak panggilan wajib militer tersebut. Keputusannya menolak wajib militer membuat Ali terancam hukuman penjara dan gelarnya dicabut. Dalam sebuah adegan pemanggilan oleh pihak militer, Ali menolak menjawab dan maju kedepan ketika seorang petugas militer berulang kali memanggilnya dengan nama Cassius Clay. Ali pun ditahan, meski kemudian dia dibebaskan dengan uang jaminan.

Periode tahun 1966-1970 adalah masa-masa di mana Ali sibuk menghadapi persidangan atas sikap pembangkangannya tersebut. Selama masa itu, Ali praktis tidak pernah bertanding tinju. Berbagai cara dilakukan tim pengacara Ali untuk memperoleh ijin pertandingan bertinju. Akhirnya, Ali memperoleh ijin untuk bertanding melawan Ernie Terrel. Dalam sebuah adegan di mana Ali sedang disidang terkait permintaan ijin bertinjunya melawan Terrel tersebut, Ali diminta oleh majelis hakim untuk meminta maaf atas sikap tidak patriotiknya dengan menolak wajib militer. Tapi Ali menolak. 

Usai persidangan, Ali dikejar oleh wartawan. Salah satunya bertanya, “Apakah kamu menolak wajib militer?” Ali pun menjawab dengan kutipannya yang terkenal: ”I ain’t draft dodging. I ain’t burning no flag. I ain’t running to Canada. I’m staying right here. You want to send me to jail? Fine, you go right ahead. I’ve been in jail for 400 years. I could be there for 4 or 5 more, but I ain’t going no 10,000 miles to help murder and kill other poor people. If I want to die, I’ll die right here, right now, fightin’ you, if I want to die. You my enemy, not no Chinese, no Vietcong, no Japanese. You my opposer when I want freedom. You my opposer when I want justice. You my opposer when I want equality. Want me to go somewhere and fight for you? You won’t even stand up for me right here in America, for my rights and my religious beliefs. You won’t even stand up for my rights here at home.”

"Aku tidak berencana menghindar. Aku tidak membakar bendera. Aku tidak lari ke Kanada. Aku tetap di sini. Kamu ingin mengirim aku ke penjara? Baik, silahkan. Aku sudah di penjara selama 400 tahun. Aku bisa berada di sana untuk 4 atau 5 lebih lagi. Tapi aku tak akan pergi sejauh 10,000 mil untuk membantu pembunuhan dan membunuh orang lain yang malang. Jika aku ingin mati, aku akan mati di sini, sekarang, bertarung denganmu, jika aku ingin mati. Kalian musuhku, bukan orang Cina, bukan orang Vietcong, bukan orang Jepang. Kalian musuhku ketika aku ingin kebebasan. Kalian lawanku ketika aku ingin keadilan. Kalian lawanku ketika aku ingin kesetaraan. Kalian menginginkanku pergi ke suatu tempat dan berjuang untuk kalian? Bahkan kalian tidak membelaku saat disini di Amerika, untuk hak ku dan agama yang kupercayai. Bahkan kalian tidak membelaku disini, di rumah....”

Ali juga meradang ketika saat acara timbang badan pra pertandingan, Ernie Terrel memanggilnya dengan nama 'Clay'. Ali meminta Terrel meralat ucapannya, namun ditolak oleh Terrel. Ali pun berjanji, bahwa dia akan menghajar Terrel habis-habisan saat pertandingan nanti, dan Ali pun membuktikannya.

Pasca pertandingan melawan Terrel, Ali praktis menganggur karena hampir semua negara bagian menolak memberinya ijin bertanding. Saat itulah Ali bertemu dengan Belinda Boyd, teman satu sekolahnya dulu. Dari pernikahan keduanya ini, Ali dikaruniai empat anak. Usai pernikahannya dengan Belinda, kondisi keuangan Ali semakin memburuk. Bahkan Ali terkena skorsing dari Elijah Muhammad, pemimpin dari Natioan Of Islam yang mengatakan Ali tidak mendapat tempat lagi di komunitas Black Moeslem. Situasi ini membuat Belinda Ali memberi nasehat, bahwa bila Ali nanti naik ring lagi, Ali harus mengganti semua orang manajemennya, yang sebelumnya dipegang oleh Herbert Muhammad, tangan kanan Elijah Muhammad.

Selama 4 tahun itu Ali tidak bertanding, banyak juara-juara tinju kelas berat bermunculan, salah satunya adalah Joe Frazier. Ali yang melihat kesempatan bertanding, kemudian merencanakan sebuah pertandingan akbar melawan Joe Frazier. Dalam pertandingan inilah Ali termakan mulut besarnya sendiri. Ali kalah angka mutlak oleh Joe Frazier. Di kemudian hari, banyak publik yang berpendapat Ali sebenarnya mengalah pada Joe Frazier. Buktinya, Ali kemudian mampu menang KO melawan Frazier dalam pertandingan rematch tiga tahun berselang. 

Prasangka publik ini digambarkan dengan baik oleh sutradara Michael Mann dalam sebuah adegan ketika Ali berkunjung ke Philadelphia menemui Joe Frazier sebelum mereka bertanding pertama kalinya. Dalam percakapan di mobil Frazier, Ali meminta Frazier untuk bersedia bertanding dengannya. Frazier mengemukakan keberatan, dengan alasan Ali tidak punya ijin bertanding dan dia sudah mendapatkan semuanya. Frazier juga berkata bahwa jika dia menang, dia tidak akan mendapat apa-apa, tapi jika dia kalah, dia akan kehilangan segalanya. 

Ali lantas memprovokasi Frazier bahwa dia belum merasakan juara sejati (jika tidak mengalahkan Ali?) Akhirnya Frazier pun setuju untuk bertanding dengan Ali dan mengatakan bahwa dia akan mengalahkan Ali, yang disambut Ali dengan sebuah anggukan berulang kali. Kekalahannya dari Joe Frazier adalah kekalahan pertama yang diderita Ali.

Waktu pun berjalan, banyak bermunculan petinju-petinju kelas berat yang baru. Yang paling bersinar adalah George Foreman, yang mampu memukul KO Joe Frazier dan menjadi juara dunia kelas berat yang baru. Foreman sendiri dibawah manajemen Don King. Hingga kemudian Don King pun merencanakan sebuah pertandingan akbar bertajuk “Rumble Of The Jungle” yang digelar di Kinshasha, Zaire. Mungkin, inilah pertandingan tinju terbesar abad ini. Digelar di sebuah stadion sepakbola, dan hampir seluruh tribun stadion penuh oleh penonton. Pertandingan ini pula yang menandai aksi comeback gemilang Ali. Dan karena pertandingan ini pula bibit keretakan rumah tangga Ali dengan Belinda mulai muncul.

Sebelum pertandingan, Ali bertemu dengan Veronica Porsche, seorang model dan aktris yang kelak menjadi istri ketiga Ali usai perceraiannya dengan Belinda. Kepada Veronica, Ali mengungkapkan kelemahannya, bahwa sebenarnya dia adalah seorang muslim yang gagal karena lemah terhadap wanita. Ali terlalu mudah jatuh cinta pada wanita.

Pertandingan melawan George Foreman menjadi klimaks dari film berdurasi hampir dua setengah jam ini. Film “Ali” ini mendapat 2 nominasi Oscar, yakni nominasi untuk pemeran terbaik (Will Smith/Muhammad Ali) dan nominasi pemeran pembantu terbaik (Jon Voight/Howard Cossel).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun