Dampak dari pembekuan PSSI oleh Menpora, sepakbola Indonesia kembali dalam bayang-bayang sanksi FIFA. Seperti halnya pembekuan PSSI, masalah sanksi FIFA bagi sepakbola Indonesia juga membawa pro dan kontra sendiri bagi publik sepakbola tanah air.
Ada yang beranggapan, sanksi FIFA ini hanya sekedar gertakan belaka dari PSSI, ada juga yang menganggap serius, dengan berkaca pada kasus-kasus di federasi sepakbola negara lain. Terkait sanksi FIFA, banyak yang menilai bahwa sanksi FIFA hanya berlaku untuk event sepakbola di lingkup FIFA sendiri, sedangkan untuk multi event seperti Sea Games, Asian Games dan Olimpiade, sepakbola Indonesia tidak akan terkena dampak sanksi sehingga masih bisa dipertandingkan.
Kebetulan, di tahun 2015 ini, ada salah satu event di regional ASEAN, yakni Sea Games. Sehubungan dengan pembekuan PSSI oleh Menpora, beberapa federasi sepakbola ASEAN menyuarakan kekhawatiran mereka terkait ancaman sanksi FIFA, sehingga nanti bisa berpengaruh pada jadwal kegiatan sepakbola di Sea Games 2015.
Pelatih timnas U-23 Malaysia Ong Kim Swee misalnya, meminta federasi sepakbola Asia Tenggara (AFF) mengulang pengundian grup SEA Games 2015 jika Indonesia tidak ambil bagian di cabang sepakbola multievent dua tahunan se-ASEAN tersebut. “Jika benar Indonesia tidak ambil bagian di sepakbola SEA Games, saya rasa sudah sewajarnya tuan rumah mengulang undian yang melibatkan semua tim, karena jumlah tim di antara dua grup tidak seimbang,” ujar Kim Swee dikutip suratkabar Utusan.
Sementara itu, Deputy Chairman AFF Duong Vulam menyatakan, AFF belum mengeluarkan drawing ulang untuk cabang sepakbola di Sea Games, meskipun AFF sudah menyiapkan antisipasi jika sepakbola Indonesia benar-benar akan terkena sanksi FIFA. “FIFA baru sebatas memberikan peringatan. Segala sesuatunya sekarang berada dalam posisi siaga. Bahkan rapat AFF pada 24-25 April juga bisa ditunda menunggu keputusan akhir FIFA,” ungkap Vu Lam kepada Thanh Nien. “Jika Indonesia terkena sanksi FIFA, maka salah satu tim di Grup B akan dipindahkan ke Grup A, sehingga masing-masing grup akan berisi lima tim.”
Memang, setiap intervensi pemerintah selalu menghasilkan buah simalakama. Dengan intervensi bakal menghadirkan sanksi FIFA, yang mana otomatis setiap keikutsertaan sepakbola Indonesia di berbagai event internasional tidak bisa diikuti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H