Minggu sore kemarin, saya iseng jalan-jalan ke Pantai Sanur buat melepaskan penat. Daripada seharian cuma dirumah, apalagi keluarga juga masih dikampung halaman. Pantai Sanur, yang terletak di belakang hotel Inna Grand Bali Beach, merupakan salah satu pantai favorit para wisatawan, terutama warga lokal. Kadang ada kekeliruan dari wisatawan domestik, bahwa semua pantai disebelah timur yang masuk di wilayah Kota Denpasar pasti disebut pantai Sanur. Padahal, ada nama-nama tersendiri untuk deretan pantai di kawasan ini. Dimulai dari pantai Padang Galak, kemudian ada Pantai Matahari Terbit, yang menyambung dengan Pantai Sanur. Setelah itu ada pantai Sindhu, pantai Semawang, dan diakhiri dengan Pantai Mertasari. Nah, kembali ke pantai Sanur, sore itu saya mendapati sebuah pemandangan menarik. Di tempat yang biasanya ramai dengan orang-orang yang berenang, terdapat lima buah jukung (perahu) nelayan. Memang, pantai Sanur juga berfungsi sebagai pelabuhan tak resmi, bagi mereka yang ingin menyebrang ke Nusa Lembongan. Tapi, penyebrangan itu dilayani dengan speedboat atau Kapal Motor yang cukup besar. Usut-punya usut, ternyata kelima jukung tersebut menjual ikan-ikan hasil tangkapannya. Terlihat, banyak juga warga yang mengerumuni dan akhirnya membeli ikan-ikan segar tersebut. [caption id="attachment_195449" align="aligncenter" width="634" caption="Pantai Sanur, Minggu 26 Agustus 2012 (dok. pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_195456" align="aligncenter" width="576" caption="dok pribadi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H