Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Berpulangnya Pahlawan Sea Games 1987, Ribut Waidi

3 Juni 2012   04:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:27 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia hari ini kehilangan salah satu legenda sepakbola Nasional. Ribut Waidi, pemain 'ndeso' yang jadi pahlawan saat final Sea Games 1987 di Jakarta. Almarhum meninggal di Rumah Sakit Tugu Semarang Barat karena serangan jantung. Nama Ribut Waidi mulai melejit ketika PSIS menjadi juara Perserikatan tahun 1987. Bersama pelatih Sartono Anwar, Ribut Waidi berhasil mengantarkan PSIS menembus babak 6 besar Divisi Utama Perserikatan. Tergabung di grup 1 bersama Persib Bandung dan Persija Jakarta Pusat, PSIS berhasil melenggang ke babak final setelah mengalahkan Persib 1-0 dan melibas Persija 3-0. Di babak Final, PSIS harus berhadapan dengan Persebaya. Lewat gol tunggal Syaiful Amri, tim berjuluk "Mahesa Jenar" berhasil merebut mahkota juara Perserikatan. Ribut Waidi sendiri dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan final tersebut. Sukses bersama PSIS membuat Ribut Waidi dipanggil untuk memperkuat timnas dalam ajang Sea Games yang diselenggarakan di Jakarta. Pemanggilan Ribut Waidi sempat menuai protes, karena Ribut dinilai belum layak masuk timnas, meski sudah mengantarkan PSIS menjadi juara Perserikatan. Banyak yang menilai pemain dari Galatama lebih layak masuk timnas. Pemanggilan Ribut Waidi ke skuad timnas di Sea Games berbuah manis. Lewat gol tunggal Ribut Waidi ke gawang Malaysia pada babak final, Indonesia berhasil menggondol medali emas. Ini merupakan medali emas pertama cabang sepakbola di Sea Games. Saat itu, jutaan pasang mata menyaksikan bagaimana Ribut Waidi mengecoh barisan pertahanan tim Malaysia hingga akhirnya membobol gawang Malaysia. "Yang lebih menegangkan lagi, gol itu terjadi pada menit ke-15 perpanjangan waktu pertama. Waktu itu jalannya pertandingan memang sangat menegangkan," kata Ribut. Gol semata wayang Ribut Waidi menyelamatkan muka Indonesia di depan publiknya sendiri. Ribut pun kemudian diarak keliling lapangan. [caption id="attachment_180547" align="alignnone" width="609" caption="Pelatih timnas Sea Games Bertje Matulapelwa memeluk Ribut Waidi dan Hery Kiswanto usai pertandingan final Sea Games 1987 melawan Malaysia (dok. bolanews.com)"][/caption] Itulah kenangan yang paling tak terlupakan bagi Ribut. Saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan, jantung Ribut ikut bergetar. Ia tak kuasa menahan air mata. "Meski saya anak ndeso, saya sudah ikut memberikan yang terbaik bagi bangsa ini melalui sepak bola," kata Ribut. Selepas Sea Games, Ribut waidi menjadi langganan timnas. Pemain yang selalu memakai nomor punggung 10 itu memperkuat timnas di beberapa ajang seperti Piala Kemerdekaan, kualifikasi Piala Asia, dan pra kualifikasi Piala Dunia. Setelah pensiun dari sepakbola, pemain asal Pati Jawa Tengah ini bekerja sebagai karyawan di Pertamina. Untuk menghormati jasa-jasanya di bidang sepakbola, pemerintah kota Semarang bahkan mendirikan patung Ribut Waidi sedang menggiring bola di jalan Karang Rejo, jalur utama menuju stadion Jatidiri Semarang. Selamat jalan 'anak ndeso' kang Ribut Waidi. Semoga amal ibadahmu diterima disisi Tuhan. Semoga banyak anak dan pesepakbola muda tanah air yang bisa mengikuti jejakmu. Menuruti kutipan ucapanmu bahwa 'anak ndeso' pun bisa mempersembahkan yang terbaik untuk bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun