Mohon tunggu...
Andi Mirati Primasari
Andi Mirati Primasari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - i love reading and writing.. thanks Kompasiana, sudah menjadi langkah awal saya untuk mulai ngeblog..

Lahir dan besar di Makassar, dan saat ini menetap di Jakarta menjalani kesibukan sebagai seorang istri merangkap karyawati swasta.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sambil Stresnya Dijinakkan, Teruskan Perlindungan dengan Allianz Payor

3 Februari 2019   23:59 Diperbarui: 6 Februari 2019   05:29 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai urbaners.. Apa yang kamu lakukan untuk menghilangkan stres?

Rutinitas seolah tanpa henti, waktu yang lebih banyak dihabiskan di jalan, panik melawan macet, pusing dengan tugas-tugas kantor. Jika tak mampu bertahan dengan hectic-nya kehidupan kota, bisa terserang stres atau depresi.

Banyak orang memilih travelling untuk sejenak menjauh dari kepenatan. Namun, terkadang travelling butuh preparasi matang dan biaya tak sedikit, apalagi bila tujuannya jauh. Lantas, sebagai masyarakat urban bagaimana cara tepat agar terhindar dari stres?

Salah satu langkah yang coba saya terapkan adalah memaksimalkan weekend untuk bersantai bareng keluarga, sekaligus menjadikan 2 hari itu (Sabtu-Minggu) sebagai momen tepat untuk refresh our mind, supaya semangat lagi memulai aktivitas di pekan berikutnya.

Tak jarang, saat jelang weekend, saya selalu mengingatkan suami agar memprioritaskan akhir minggunya untuk anak. Tak perlu jauh-jauh, di taman bermain dekat rumah juga ayo, karena kami berdua percaya, wajah ceria anak adalah mood booster paling ampuh.

Lain orang, lain pula masalah yang dihadapinya, bahkan katanya usia produktif berbanding lurus dengan beban hidup, apalagi bila sudah berkeluarga terkadang ada saja masalahyang timbul, entah kecil ataupun besar, semua seakan sudah menjadi bagian dari tumpukan rutinitas kita.

Kita sebagai pelaku generasi yang hidup, bersosialisasi, dan mencari nafkah di zaman ini perlu memiliki perisai yang superjitu untuk menjaga kondisi hati dan pikiran agar tetap kalem dan tenang.

Mengapa? Karena ketenangan hati adalah kunci utama untuk menciptakan kesehatan jiwa, modal penting agar terhindar dari stres.


Apakah Benar Masyarakat Modern Rentan Alami Stres?


Beda zaman, beda tipe manusianya, beda pula tantangan yang dihadapi. Sebagai contoh, nenek kita yang hidup di zaman sebelum kemerdekaan, jangankan bisa bebas mengenyam pendidikan, mereka malah dihadapkan pada kenyataan harus ikut berperang melawan bangsa penjajah, bahkan tak jarang dari mereka yang terpaksa menjadi budak, demi bisa bertahan hidup tanpasiksaan dari pihak-pihak yang perannya seolah menjadi teror menakutkan.

Ketika bangsa kita mulai merdeka, pembangunan mulai digiatkan di sana-sini, namun kemiskinan masih juga menjadi santapan sehari-hari, belum lagi ketika didera krisis moneter ketika semua harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan, masyarakat mulai bingung mencari-cari langkah apa yang harus ditempuh guna memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga?

Stres di jaman modern sekarang ini sering dikaitkan dengan rasa panik atau pusing karena menumpuknya pekerjaan (sumber gambar: CNN Indonesia)
Stres di jaman modern sekarang ini sering dikaitkan dengan rasa panik atau pusing karena menumpuknya pekerjaan (sumber gambar: CNN Indonesia)

Beranjak maju ke zaman sekarang, yang beberapa orang menyebutnya sebagai zaman millenial, era kejayaan generasi Z, di mana semua serba modern dengan mobilitas tinggi, kecanggihan seolah alat yang memanjakan para pelaku zaman yang hampir semuanya sudah memegang gadget digital sebagai alat multifungi yang membuat semuanya serbamudah, yang ibarat kata bisa membuat penggunanya menjangkau dunia dalam genggaman.

Tak hanya dalam komunikasi, gadget turut mempermudah generasi kekinian untuk menabung, bertransaksi, memotret, berbelanja online, bekerja lebih fleksibel, mengontrol schedule, mengakses hiburan, dan lain-lain.

Namun, di balik semua kemudahan yang ditawarkan modernitas ini, saat hampir semua aktivitas terbantukan dengan fasilitas canggih, apakah kita sebagai pelaku zaman benar-benar terhindar dari risiko stres?

Jawabannya bisa benar, bisa tidak. Benar bila kita punya perencanaan matang dan kapabilitas tinggi untuk mengatur waktu, perencanaan, dan kegiatan sesuai porsinya dalam kontrol yang baik.

Namun bisa jadi salah bila kita tidak adaptif menghadapi perubahan atau terlena dengan berbagai kemudahan yang ada, menyepelekan semua masalah, menumpuk dan menunda-nunda pekerjaan.

Ketika kita tak sadar memposisikan diri sebagai multitasking person, tuntutan hidup menjadi semakin besar. Jika terjebak lama dalam kekalutan, di situlah awal mulanya stres datang menyerang.

Kemudahan akses informasi, transportasi, dan komunikasi memang menunjang segala pekerjaan kita. Namun, tak dapat dipungkiri juga bahwa semua itu justru malah semakin memperbesar tuntutan dan kebutuhan hidup.

Kenyataan bahwa tak semua hal bisa mengandalkan gadget ataupun teknologi mengharuskan kita berpikir lebih taktis, contohnya menghadapi macet di jalan raya atau akses internet yang tiba-tiba terputus atau error di tengah jalan.

Keberadaan gadget sebagai produk dari kemajuan teknologi bisa menjadi buah simalakama bagi penggunanya bila tidak antisipatif menyikapinya (sumber gambar: gayahidupmu.com)
Keberadaan gadget sebagai produk dari kemajuan teknologi bisa menjadi buah simalakama bagi penggunanya bila tidak antisipatif menyikapinya (sumber gambar: gayahidupmu.com)

Cara Tenang Menghindari Stres dalam Arus Mobilitas Tinggi


Stres biasanya tak jauh-jauh dari panik, bingung, pusing, jenuh, galau, dan semacamnya? Setuju, tidak?
Nah.. sebagai cara untuk tenang dalam menghindari stres, saya ada beberapa tips yang bisa kita sama-sama aplikasikan.

Beberapa cara ini saya kutip dari berbagai sumber dan sudah sering saya coba lakukan juga di saat saya sedang cemas atau pusing dan kemungkinan berpotensi stres.


1. Take a break. Terkadang diam sejenak dari segala rutinitas itu penting untuk cooling down our mind dari segala kepenatan yang ada, dan mengistirahatkan diri agar bisa berpikir jernih.
Jangan memaksakan diri melakukan hal-hal yang bukannya menyelesaikan masalah tapi justru hanya akan menambah beban pikiran. Kontrol emosi diri agar perkataandan perbuatan yang kita keluarkan selalu positif.

2. Lakukan Hobi. Jika sedang panik di tengah macet, marah-marah tak akan menyelesaikan masalah. Bermain game, membaca buku, belajar bersama anak, atau mendengarkan musik menjadi pilihan jitu yang sering iseng saya lakukan saat sedang berada di tengah high traffic.

3. Berkomunikasi dengan orang terdekat. Untuk mengurai segala kepenatan yang ada, seringkali kita butuh orang yang siap mendengarkan keluh kesah kita tanpa protes, atau meminta saran dari orang-orang berpengalaman.

Dengan "curhat" atau menyampaikan uneg-uneg seperti ini, paling tidak, kita bisa tenang karena merasa ada orang yang masih peduli dengan kita, atau bahkan kita bisa menemukan solusi dari sini.

Belajar sambil berkomunikasi dengan anak adalah saat yang menyenangkan bagi saya dan cukup ampuh untuk melepas penat di hati (dokpri)
Belajar sambil berkomunikasi dengan anak adalah saat yang menyenangkan bagi saya dan cukup ampuh untuk melepas penat di hati (dokpri)

4. Tidur. Beristirahat atau tidur sangat efektif untuk meningkatkan produktivitas, menyegarkan badan, meningkatkan daya ingat, dll. Tubuh kita tak bisa terus-menerus dipaksa untuk bekerja, ada kalanya ia butuh rehat sejenak.

5. Mandi. Aktivitas sederhana ini ternyata memiliki efek relaksasi yang ampuh untuk menenangkan diri bahkan menyembuhkan stres.
Setelah mandi atau berendam, tak hanya tubuh kita yang merasa tersegarkan, namun pikiran kita pun serasa ikut dibersihkan dari hal-hal negatif.

6. Liburan. Siapa yang tak suka liburan? Cara ini sangat ampuh untuk mendatangkan energi positif dengan menikmati indahnya pemandangan dan hawa sejuk di tempat yang kita kunjungi.
Lebih asyik lagi, jika bisa rekreasi bersama keluarga. Family time adalah saat yang susah didapatkan saat kesibukan harian menumpuk.

7. Asuransi. Salah satu cara cerdas yang sering diterapkan oleh orang-orang yang peduli akan keberlangsungan masa depannya adalah dengan berasuransi.

Asuransi adalah salah satu cara tepat untuk memperoleh ketenangan hidup jangka panjang (sumber gambar: liputan6.com)
Asuransi adalah salah satu cara tepat untuk memperoleh ketenangan hidup jangka panjang (sumber gambar: liputan6.com)
Mengapa? Karena kekhawatiran akan masa depan juga merupakan satu hal yang menimbulkan stres bila tak kunjung ada kepastian. Olehnya itu, kita perlu merencanakan masa depan sedini mungkin dengan mencoba asuransi, bisa dengan perlindungan jiwa ataupun aset berharga kita.

Asuransi Jiwa, Satu Trik Perlindungan Diri yang Brilian di Era Sekarang
Dikutip dari Allianz.co.id, asuransi jiwa bukan hanya digunakan sebagai perlindungan, tetapi juga sebagai perencanaan untuk keuangan masa depan.

Bagi pasangan yang baru menikah, asuransi jiwa adalah satu cara terbaik memberi proteksi dari risiko yang ada dalam kehidupan, sehingga keberlanjutan hidup bisa diteruskan. Semakin lama, kebutuhan keluarga akan semakin kompleks dengan bertambahnya anak, usia dan kebutuhan hidup.

Asuransi Jiwa adalah salah satu cara terbaik untuk memperoleh ketenangan hidup, karena sudah yakin keluarga kita terproteksi dengan baik (sumber gambar: car-asuransi.com)
Asuransi Jiwa adalah salah satu cara terbaik untuk memperoleh ketenangan hidup, karena sudah yakin keluarga kita terproteksi dengan baik (sumber gambar: car-asuransi.com)

Untuk keluarga baru, awal pernikahan menjadi saat tepat untuk mulai berasuransi dan tidak menunda-nunda dalam merencanakan perlindungan masa depan. Awal pernikahan adalah masa krusial untuk membangun pondasi kesejahteraan keluarga di masa mendatang.

Allianz Payor, Sebuah Solusi untuk Menghalau Kekhawatiran Hidup


Saat sudah beragam pilihan dan metode asuransi (konvensional ataupun digital) yang bisa kita pakai, mengapa kita masih ragu untuk mulai berasuransi? Apa yang menjadi kendala dan kekhawatiran kita?

Ternyata nih, kekhawatiran seringkali disebabkan apabila nasabah sudah rutin membayar premi (ketika masih aktif dan produktif bekerja) namun terpaksa dihentikan karena sudah masuk masa pensiun atau kendala lainnya.

Alangkah disayangkan bila santunan jiwa (yang sudah dipersiapkan untuk keluarga tercinta) hilang karena terhentinya premi yang menyebabkan polis menjadi nonaktif ataupun batal.

Manfaat Berasuransi Sejak Dini (sumber gambar: allisya.id)
Manfaat Berasuransi Sejak Dini (sumber gambar: allisya.id)

Tenang.. Allianz punya solusinya dengan menghadirkan Allianz Payor Benefit & Spouse Payor Benefit. Payor sendiri merupakan singkatan dari Perlindungan BerkelAnjutan Yang ekOnomis dan teRjangkau.

Apa saja keunggulan dari produk asuransi Allianz Payor Benefit & Spouse Payor Benefit? Berikut ini di antaranya:
1. Tenang karena manfaat perlindungan Polis asuransi selalu tersedia
2. Biaya asuransi ekonomis dan terjangkau
Untuk lebih jelasnya mengenai Asuransi Allianz Payor Benefit & Spouse Payor Benefit, silahkan dilihat pada tabel berikut:

img-20190203-wa0005-5c571b44ab12ae429e7584e3.jpg
img-20190203-wa0005-5c571b44ab12ae429e7584e3.jpg
img-20190203-wa0004-5c571c6b6ddcae53e108b393.jpg
img-20190203-wa0004-5c571c6b6ddcae53e108b393.jpg
Manfaat perlindungan yang bisa didapatkan para nasabah Allianz Payor antara lain:
1. Termasuk Premi Top-Up Berkala
2. Selama Pembayaran Total Premi Berkala secara rutin dan Nilai Investasi Cukup untuk biaya asuransi, administrasi bulanan, dll
3. Terkecuali selama Cuti Premi dan Nilai Investasi masih cukup untuk tagihan asuransi, biaya administrasi, dll

Okay, Urbaners.. Sekian info dari saya.. Semoga bisa mengurangi risiko stres dalam diri kita yaa..
Sukses selalu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun