2. Lakukan Hobi. Jika sedang panik di tengah macet, marah-marah tak akan menyelesaikan masalah. Bermain game, membaca buku, belajar bersama anak, atau mendengarkan musik menjadi pilihan jitu yang sering iseng saya lakukan saat sedang berada di tengah high traffic.
3. Berkomunikasi dengan orang terdekat. Untuk mengurai segala kepenatan yang ada, seringkali kita butuh orang yang siap mendengarkan keluh kesah kita tanpa protes, atau meminta saran dari orang-orang berpengalaman.
Dengan "curhat" atau menyampaikan uneg-uneg seperti ini, paling tidak, kita bisa tenang karena merasa ada orang yang masih peduli dengan kita, atau bahkan kita bisa menemukan solusi dari sini.
4. Tidur. Beristirahat atau tidur sangat efektif untuk meningkatkan produktivitas, menyegarkan badan, meningkatkan daya ingat, dll. Tubuh kita tak bisa terus-menerus dipaksa untuk bekerja, ada kalanya ia butuh rehat sejenak.
5. Mandi. Aktivitas sederhana ini ternyata memiliki efek relaksasi yang ampuh untuk menenangkan diri bahkan menyembuhkan stres.
Setelah mandi atau berendam, tak hanya tubuh kita yang merasa tersegarkan, namun pikiran kita pun serasa ikut dibersihkan dari hal-hal negatif.
6. Liburan. Siapa yang tak suka liburan? Cara ini sangat ampuh untuk mendatangkan energi positif dengan menikmati indahnya pemandangan dan hawa sejuk di tempat yang kita kunjungi.
Lebih asyik lagi, jika bisa rekreasi bersama keluarga. Family time adalah saat yang susah didapatkan saat kesibukan harian menumpuk.
7. Asuransi. Salah satu cara cerdas yang sering diterapkan oleh orang-orang yang peduli akan keberlangsungan masa depannya adalah dengan berasuransi.
Asuransi Jiwa, Satu Trik Perlindungan Diri yang Brilian di Era Sekarang
Dikutip dari Allianz.co.id, asuransi jiwa bukan hanya digunakan sebagai perlindungan, tetapi juga sebagai perencanaan untuk keuangan masa depan.
Bagi pasangan yang baru menikah, asuransi jiwa adalah satu cara terbaik memberi proteksi dari risiko yang ada dalam kehidupan, sehingga keberlanjutan hidup bisa diteruskan. Semakin lama, kebutuhan keluarga akan semakin kompleks dengan bertambahnya anak, usia dan kebutuhan hidup.