Tak hanya dalam komunikasi, gadget turut mempermudah generasi kekinian untuk menabung, bertransaksi, memotret, berbelanja online, bekerja lebih fleksibel, mengontrol schedule, mengakses hiburan, dan lain-lain.
Namun, di balik semua kemudahan yang ditawarkan modernitas ini, saat hampir semua aktivitas terbantukan dengan fasilitas canggih, apakah kita sebagai pelaku zaman benar-benar terhindar dari risiko stres?
Jawabannya bisa benar, bisa tidak. Benar bila kita punya perencanaan matang dan kapabilitas tinggi untuk mengatur waktu, perencanaan, dan kegiatan sesuai porsinya dalam kontrol yang baik.
Namun bisa jadi salah bila kita tidak adaptif menghadapi perubahan atau terlena dengan berbagai kemudahan yang ada, menyepelekan semua masalah, menumpuk dan menunda-nunda pekerjaan.
Ketika kita tak sadar memposisikan diri sebagai multitasking person, tuntutan hidup menjadi semakin besar. Jika terjebak lama dalam kekalutan, di situlah awal mulanya stres datang menyerang.
Kemudahan akses informasi, transportasi, dan komunikasi memang menunjang segala pekerjaan kita. Namun, tak dapat dipungkiri juga bahwa semua itu justru malah semakin memperbesar tuntutan dan kebutuhan hidup.
Kenyataan bahwa tak semua hal bisa mengandalkan gadget ataupun teknologi mengharuskan kita berpikir lebih taktis, contohnya menghadapi macet di jalan raya atau akses internet yang tiba-tiba terputus atau error di tengah jalan.
Cara Tenang Menghindari Stres dalam Arus Mobilitas Tinggi
Stres biasanya tak jauh-jauh dari panik, bingung, pusing, jenuh, galau, dan semacamnya? Setuju, tidak?
Nah.. sebagai cara untuk tenang dalam menghindari stres, saya ada beberapa tips yang bisa kita sama-sama aplikasikan.
Beberapa cara ini saya kutip dari berbagai sumber dan sudah sering saya coba lakukan juga di saat saya sedang cemas atau pusing dan kemungkinan berpotensi stres.
1. Take a break. Terkadang diam sejenak dari segala rutinitas itu penting untuk cooling down our mind dari segala kepenatan yang ada, dan mengistirahatkan diri agar bisa berpikir jernih.
Jangan memaksakan diri melakukan hal-hal yang bukannya menyelesaikan masalah tapi justru hanya akan menambah beban pikiran. Kontrol emosi diri agar perkataandan perbuatan yang kita keluarkan selalu positif.