Mohon tunggu...
Andi Mirati Primasari
Andi Mirati Primasari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - i love reading and writing.. thanks Kompasiana, sudah menjadi langkah awal saya untuk mulai ngeblog..

Lahir dan besar di Makassar, dan saat ini menetap di Jakarta menjalani kesibukan sebagai seorang istri merangkap karyawati swasta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengintip Geliat UKM di Bali

13 Juli 2018   10:52 Diperbarui: 13 Juli 2018   11:55 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai stand UKM yang memamerkan produk kerajinan khas Bali meramaikan Pesta Kesenian di Art Gallery Kesirarnawa

para seniman Bali benar-benar mendapat tempat untuk unjuk karya di sini.. mengagumkan..
para seniman Bali benar-benar mendapat tempat untuk unjuk karya di sini.. mengagumkan..
UKM dan Problemanya

Dalam upaya pengembangan UKM, tentu saja tak terlepas dari berbagai masalah yang timbul akibat sulitnya akses ke berbagai sumber-sumber ekonomi, termasuk masih kurangnya masyarakat yang menggemari produk-produk UKM dikarenakan mungkin masih minimnya keinginan untuk mengembangkan UKM di daerahnya sendiri. Padahal, harus diakui, para pelaku UKM sudah seharusnya mendapat tempat di hati masyarakat, mengingat niat awal UKM untuk melestarikan kearifan lokal melalui karya-karya dan kerajinan tangan yang dipasarkan.

Berjalan-jalan, bercerita, sekaligus berbagi kisah dengan para pelaku UKM di Art Centre Kesirarnawa
Berjalan-jalan, bercerita, sekaligus berbagi kisah dengan para pelaku UKM di Art Centre Kesirarnawa
Berikut ini beberapa hal yang menjadi kendala dalam pengembangan UKM di Bali:

Dari segi manajemen, para pelaku UKM masih perlu pembinaan intensif mengenai pengelolaan perusahaan, terutama dalam hal kepemilikan, pembiayaan, dan keuntungan. Pembinaan ini agar segala hal dalam UKM bisa terstruktur dengan baik, termasuk dalam hal perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (activating), maupun pengawasan (controlling). UKM harus berkomitmen penuh untuk menerapkan prinsip-prinsip bisnis modern dalam aktivitas bisnisnya, termasuk memisahkan keuangan perusahaan dengan pribadi ataupun keluarga.

Topeng Bali.. sesuatu yang memikat daya tarik..
Topeng Bali.. sesuatu yang memikat daya tarik..
Pemasaran, satu hal yang menjadi perhatian saya adalah ketika tiba di Art Centre Kesirarnawa. Meski dipenuhi barang-barang unik yang bikin lapar mata untuk membeli, nampaknya tempat tersebut masih jarang dikunjungi oleh wisatawan asing, yang sebenarnya adalah sasaran promosi Bali sebagai destinasi wisata "Pesona Indonesia" yang menarik, bukan hanya dari keindahan alamnya, namun hasil kreasi lokalnya.

Keranjang unik yang hanya bisa kita temui di Bali
Keranjang unik yang hanya bisa kita temui di Bali
Keuangan, meski Bali terkenal sebagai pusat cinderamata, di mana hampir setiap tempat wisata selalu ada stand-stand yang menjual aneka kerajinan tangan khas Bali untuk dibawa pulang oleh wisatawan, namun dalam hal pengembangannya, pelaku UKM masih kurang paham tentang akses sumber-sumber keuangan, termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehingga sosialisasi untuk hal ini perlu menjadi perhatian bersama.

Sate Lilit, sajian kuliner ayam khas Bali, turut dihadirkan para pelaku UKM di bagian kuliner
Sate Lilit, sajian kuliner ayam khas Bali, turut dihadirkan para pelaku UKM di bagian kuliner
Hukum. Ini bukan hanya di Bali saja, ternyata aspek hukum merupakan hal yang paling mendasar bagi UKM, utamanya dalam memperoleh legalitas badan usaha. Sebagian besar UKM di Indonesia masih belum berbadan hukum (sampai akhir 2011 baru mencapai 20% - Data Kadin Indonesia), sehingga menyulitkan pelaku UKM untuk berhubungan dengan pihak ketiga, misalnya dalam hal memperoleh pinjaman modal dan hak paten untk merek, kemasan, dan sebagainya dari bank. Padahal, dalam hal pengembangan, UKM sudah seharusnya didukung dengan penguatan kelembagaan.

Pengembangan UKM Sebagai Solusi Penguatan Sendi-sendi Dasar Ekonomi Nasional

Kreasi sabun dan lilin hias, karya para pengrajin di Bali
Kreasi sabun dan lilin hias, karya para pengrajin di Bali
Dalam bukunya "Koperasi dan UKM sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia", M. Azrul memaparkan bahwa hendaknya pengembangan koperasi dan UKM bertujuan untuk:
  1. Menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif, terutama membuka seluas-luasnya kesempatan kepada masyarakat untuk membuka usaha baru, menjamin kepastian usaha dengan disertai efisiensi ekonomi
  2. Mengembangkan sistem pendukung usaha bagi koperasi dan UKM untuk meningkatkan akses kepada sumber daya produktif, sehingga dapat membuka kesempatan bagi potensi masyarakat untuk memanfaatkan berbagai sumber daya, terutama sumber daya lokal yang tersedia
  3. Mengupayakan pengembangan kewirausahaan, terutama dengan memanfaatkan berbagai keunggulan komparatif menjadi kompetitif

UKM Buleleng menampilkan berbagai jenis kerajinan khas Bali
UKM Buleleng menampilkan berbagai jenis kerajinan khas Bali
Untuk mencapai tujuan ini, peran Kementerian Koperasi dan UKM untuk lebih erat merangkul, menghimpun, dan memfasilitasi para pelaku UKM agar bersedia bekerjasama secara sinergis untuk mengembangkan UKM sangat diperlukan. 

Yang pertama harus dilakukan adalah membangun kepercayaan para pelaku UKM agar mau bergabung menjadi anggota Koperasi. Langkah selanjutnya adalah pembinaan dan pendampingan secara intensif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun