Apa yang menarik dari film ini? Ehm..dari judulnya saja pasti sudah ada yg merasa tersentil, apalagi bagi yang merasa sudah memasuki usia paruh baya tetapi belum memiliki pasangan, dengan kata lain belum menikah. Ada yg santai dan cuek seakan tak peduli, ada pula yang mulai merasakan galau luar biasa, apalagi bila terpaksa harus berada dalam situasi "ngumpul-ngumpul" bareng keluarga besar, pasti pertanyaan yang terlontar dari mulut mereka saat itu adalah "Kapan Kawin"? Hehehe..
Hari Kamis, tanggal 5 Februari 2015 lalu merupakan hari yang menyenangkan buat saya. Mengapa? Karena pada hari itu saya berkesempatan untuk menyaksikan premiere sekaligus meet and greet with cast and crew film Kapan Kawin. Tiket spesial tersebut saya dapatkan setelah beberapa hari sebelumnya saya mengikuti kuis di @OfficialPilarez, akun twitter fans club Reza Rahadian, salah satu cast film ini, dan betapa senangnya saya dinyatakan terpilih sebagai salah satu pemenang. Karena sejak mendengar kabar tentang film ini, saya sudah tidak sabar ingin menyaksikannya. Apalagi sebelumnya saya sudah terlebih dahulu menyaksikan video traillernya.
Rasa penasaran pun terjawab setelah menyaksikan film besutan sutradara Ody C. Harahap ini. Bersetting Jakarta dan Yogyakarta sebagai lokasi syuting, film yang diproduseri oleh Robert Ronny dari rumah produksi Legacy Pictures ini semakin jelas memperlihatkan kontrasnya kehidupan kota metropolis dan kota yang masih kental unsur tradisionalnya. Mengisahkan Dinda (Adinia Wirasti), seorang wanita berusia 33 tahun, sukses dalam karier tetapi di sisi lain harus stres menghadapi pertanyaan dan desakan untuk segera menikah oleh orang tuanya. Permasalahannya, Dinda sampai saat itu belum menemukan seseorang yang benar-benar sesuai dengan kriteria calon menantu idaman orang tuanya.
Selanjutnya, bertemulah Dinda dengan Satrio (Reza Rahadian), seorang aktor jalanan yang sangat nyentrik namun idealis. Sosok Satrio inilah yang membuat film ini semakin unik dan seru. Pasalnya, Satrio kebagian peran menjadi kekasih Dinda (bukan kekasih dalam arti yang sesungguhnya, tetapi hanya dalam konteks berpura-pura, dengan tujuan agar orang tua Dinda bisa tenang setelah tau anaknya sudah memiliki kekasih). Perlu diketahui, Dinda tidak main-main dengan tindakannya ini. Karena Satrio merasa pekerjaan ini tidak mudah, Dinda harus merogoh kocek luar biasa dalam untuk menyewa Satrio. Sebagai aktor yang merasa profesional dan berpengalaman, Satrio pun mengajukan syarat bahwa jam kerjanya hanya dibatasi 16 jam saja setiap harinya.
[caption id="attachment_396179" align="aligncenter" width="420" caption="Dok Pribadi"][/caption]
Setelah deal dengan bayaran dan jam kerja, mereka pun sepakat untuk berangkat ke Yogya untuk mengenalkan Satrio ke keluarga besar Dinda. Di kota inilah semua berlanjut. Karena di luar dugaan, akting Rio sukses memikat orang tua Dinda. Mereka ternyata sangat senang dan terkagum-kagum pada sosok Rio (nama yang dipakai Satrio untuk mengenalkan diri pada keluarga Dinda) yang mapan, sopan, rapih, dan ganteng. Keseruan terus berlanjut ketika orang tua Dinda mulai mendesak Rio untuk segera melamar Dinda. Dinda yang awalnya lega dengan situasi tersebut sontak terkaget dengan permintaan orang tuanya tersebut, apalagi jika mengingat fakta bahwa Rio hanya pacar sewaan, bukan pacar sungguhan. Cukup memusingkan ya?
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Dan bagaimana Dinda dan Satrio berkolaborasi menuntaskan konflik-konflik yang belakangan mulai melibatkan keluarga besar Dinda tersebut?
Daripada penasaran, segera saksikan film bergenre Komedi Romantis yang melibatkan Monty Tiwa dan Robert Ronny sebagai penulis skenario ini hanya di bioskop2 kesayangan Anda, mulai tanggal 12 Februari 2015 besok.
