Mohon tunggu...
Andi Mirati Primasari
Andi Mirati Primasari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - i love reading and writing.. thanks Kompasiana, sudah menjadi langkah awal saya untuk mulai ngeblog..

Lahir dan besar di Makassar, dan saat ini menetap di Jakarta menjalani kesibukan sebagai seorang istri merangkap karyawati swasta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Revealing The Facts Behind Songs Promotion Journey with One Room

4 Maret 2015   20:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:10 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara soal kesuksesan dalam bermusik, ternyata masing-masing personel One Room punya deskripsinya masing-masing. Reza menganggap sukses dalam musik itu adalah menemukan hidup dan kesenangan dari musik, sementara Aden berujar bahwa sukses dalam bermusik adalah sebuah pendewasaan yang tertuang dalam ide-ide yang terus berkembang seiring waktu dari segi kualitas.

[caption id="attachment_400846" align="alignnone" width="300" caption=" Inilah Ulil, vokalis paling eksentrik yang mengaku dulunya sulit untuk lepas dari idealismenya dalam bermusik"]

14254511511225100430
14254511511225100430
[/caption]

Sementara, Ulil, sang vokalis yang gayanya paling nyentrik ini pun tak mau ketinggalan berkomentar, "Sukses dalam bermusik itu tidak memiliki batasan kepuasan. Jika kita terlalu cepat merasa puas, kita gak akan berkembang. Proses mencari kepuasan itu yang harusnya memotivasi kita untuk terus maju dan berkarya".

Di Kompasiana Ngulik ini juga, One Room sempat membocorkan pengalaman mereka memperkenalkan lagu mereka secara off air dari panggung ke panggung dan via social media. Menjajal berbagai komunitas musik pun sudah mereka tempuh untuk dijadikan sarana promosi.

Dari sini, mereka berharap dapat menemukan inspirasi dan ide-ide segar yang bisa mereka peroleh dari orang-orang baru yang mereka temui pada komunitas-komunitas tersebut untuk dirumuskan menjadi sebuah "fresh concept" yang bisa diterapkan untuk mengembangkan karya musik mereka.

Angga, dari Seven Music Indonesia sebagai label yang memproduseri One Room juga turut hadir untuk sharing pengalaman selama berbisnis di industri musik. Ia menuturkan, asyiknya bisnis musik itu adalah pada saat musik yang kita sajikan bisa sampai ke telinga pendengar dan mampu dinikmati secara general.

[caption id="attachment_400847" align="alignnone" width="300" caption=" Gak ketinggalan, Angga dari Seven Music Indonesia juga ikut membagikan pengalamannya selama berkecimpung di industri musik"]

14254512031814425572
14254512031814425572
[/caption]

Angga mengemukakan, trend musik saat ini bergantung pada materi yang dimiliki suatu karya, yang berujung pada futuritas musik itu sendiri atau besaran potensi karya tersebut bisa bertahan ke depannya. Dalam hal ini, acuannya tetap selera pasar atau "public taste", yang tentunya membuat Angga harus mengorbankan "personal taste"-nya sebagai penikmat musik dalam penentuan strategi promosinya.

Baginya, "komersialisasi" memang penting untuk dijadikan tolok ukur keberhasilan suatu karya, tetapi orisinalitas tetap nomor satu. "Sebuah lagu akan dinilai gagal apabila tidak sesuai dengan musisi yang membawakan. Karena musik adalah suatu karya seni, maka apresiasinya bergantung pada taste dari masing-masing pendengarnya. Proses ini pastinya memerlukan treatment khusus untuk mencapai titik yang kita tuju, yaitu bagaimana membuat suatu karya bisa bernafas panjang. Di sinilah peran label sangat menentukan", ujarnya.

Ketika dimintai pendapatnya soal One Room, Angga bercerita kalau awalnya musik One Room sempat terdengar sangat "Slank" di telinganya, akan tetapi lama-kelamaan musik One Room perlahan-lahan mulai mengalami perkembangan seiring perjalanan menemukan identitas musik mereka yang sesungguhnya. Ke depannya, Angga berharap One Room tidak perlu pilih-pilih stage agar semua lapisan masyarakat bisa mengenal seperti apa musik One Room.

Menanggapi hal tersebut, para personel One Room pun ikut menyampaikan harapannya, "Kami berharap ke depannya musik kami bisa diterima dan disenangi publik, kualitas musik kami semakin membaik, dan kami semakin solid."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun