Mohon tunggu...
Prima RahmanLazuardi
Prima RahmanLazuardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Memotret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi Jember Mengadakan Kegiatan Sosialisasi dan Diskusi Bersama Perangkat Desa serta Perwakilan Warga Sukokerto

29 Juli 2022   07:20 Diperbarui: 29 Juli 2022   07:39 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jember − Selasa (26/07), kelompok KKN 215 kolaboratif yang terdiri dari gabungan 13 perguruan tinggi se- Kabupaten Jember mengadakan diskusi bersama perangkat Desa Sukokerto. Diskusi ini membahas mengenai kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Jember terkait DTKS. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.

DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sendiri merupakan basis data untuk calon penerima Bansos dari Kemensos, termasuk BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dan PKH (Program Keluarga Harapan). Masyarakat dapat mendaftarkan diri sebagai penerima BPNT dan PKH dengan melakukan registrasi DTKS melalui aplikasi cek Bansos. Pemerintah Kabupaten Jember juga meluncurkan aplikasi DTKS dengan melibatkan KKN Kolaboratif 13 Perguruan Tinggi dari Jember, meliputi Universitas jember (1.469 orang), Universitas Muhammadiyah (300 orang) , Universitas Argopuro (28 orang), Universitas Sroedji (26 orang), STIA Pembangunan (20 orang), STIE Mandala (6 orang), Universitas dr. Soebandi (352), dan Universitas Islam Jember (74 orang).

Terdapat lima kategori yang digunakan sebagai patokan dari DTKS; Pertama, anggota keluarga miskin meninggal dunia dengan tidak ada ahli waris dalam satu KK, Kedua keluarga tidak ditemukan, Ketiga pindah domisili keluar kabupaten, namun tidak terlaporkan/melapor, Keempat anggota keluarga dalam satu KK dengan ASN/TNI/POLRI, Kelima, masuk kategori keluarga sejahtera berdasarkan hasil kesepakatan/konfirmasi RT/RW yang melibatkan tokoh masyarakat setempat.

dokpri
dokpri
(Foto Bersama Mahasiswa dan Perangkat Desa)

Diskusi dan sosialisasi mengenai DTKS ini diadakan di kantor Balai Desa Sukokerto, Kecamatan Sukowono dengan mengundang Bu Shofia selaku petugas PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) setempat. Selain itu, perangkat Desa Sukokerto juga dilibatkan dalam diskusi, yang terdiri dari ketua RW dan RT. Acara diskusi dibuka oleh perwakilan perangkat Desa Sukokerto dengan memperkenalkan Mahasiswa KKN, yang akan bertugas di Desa Sukokerto.

Acara dilanjutkan dengan penjelasan dari Koordinator Desa kelompok KKN 215 mengenai pengenalan sistematika Aplikasi DTKS yang akan diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember. Mahasiswa yang terlibat dalam KKN Kolaboratif ditugaskan untuk membentuk tim DTKS dengan warga setempat dan juga memverfikasi data warga Desa Sukokerto.

“Data DTKS harus adil” tanggapan dari salah satu ketua RT yang menghadiri acara. Bu Shofia selaku PSM setempat juga menambahkan informasi mengenai bagaimana bantuan-bantuan DTKS agar merata keseluruh masyarakat Desa Sukokerto. KKN kolaboratif Perguruan Tinggi juga akan ikut terjun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi yang layak mendapatkan bantuan Masyarakat Desa Sukokerto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun