Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agenda 'Mampir' Jokowi di Turki

6 Juli 2017   12:16 Diperbarui: 6 Juli 2017   14:24 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sebelum menghadiri KTT G-20 yang berlangsung di Jerman pada tanggal 7-8 Juli 2017 nanti, Presiden Jokowi rencananya akan melakukan lawatan singkat ke Turki terlebih dahulu. Setiba pesawat Kepresidenan Indonesia-1 di Bandar Udara Internasional Esenbog Havalimani pada pukul 07.20 pagi, Presiden Jokowi ditemani dengan ibu negara Iriana langsung disambut pejabat pemerintah Turki bersama dengan Duta Besar Indonesia untuk Turki, Wardana.

Seperti layaknya tamu negara lainnya, Presiden Jokowi bersama istri disambut dengan upacara kehormatan sebelum bertolak langsung menuju hotel penginapan. Dalam agenda 'mampir' sang Presiden ini, Jokowi akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Kenegaraan Turki yang berlokasi di jantung ibu kota Ankara. Namun Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan bahwa Jokowi terlebih dahulu mengunjungi Mauseleum Ataturk dan Masjid Kocetepe. 

Lantas, Seberapa penting Agenda Lawatan sehari Jokowi di Turki ini? 

Meskipun singkat, Lawatan Jokowi di Turki terbilang pertemuan bilateral penting dengan Recep Tayyip Erdogan. Selain lawatan singkat ini sebagai bentuk balasan kunjungan kenegaraan Presiden Erdogan ke Indonesia dua tahun silam, Presiden Jokowi akan membawa delapan agenda untuk dibahas dalam kunjungan kerja Presiden di Turki. Berdasarkan keterangan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Pertemuan bilateral antara dua negara ini akan membahas banyak hal diantaranya perihal ekonomi, perdagangan hingga penanggulangan terorisme. 

Turki merupakan salah satu negara penting sebagai mitra dagang Indonesia sejak lama. Menlu Retno menjelaskan angka perdagangan (ekspor dan import) kedua negara ini terbilang cukup tinggi yaitu 1,3 miliar dollar AS. Dimana, ekspor produk Indonesia ke Turki mencapai 1 miliar dollar AS sedangkan angka impor mencapai 300 juta dollar AS. Selain sektor perdagangan, Presiden Jokowi dan Presiden Erdogan akan membicarakan kerja sama Industri strategis dan penanggulangan terorisme. 

Selain itu, Presiden akan bertolak ke Jerman untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 selama dua hari di kota Hamburg. Pada KTT, Ini Presiden Jokowi terpilih menjadi salah satu pembicara utama dalam tema ancaman terorisme. Pesan penting yang akan dibawa Presiden Jokowi dalam pertemuan bergengsi antar negara tersebut adalah harapan agar KTT G20 dapat menjadi bagian dari solusi berbagai tantangan global terutama dalam menghadapi ancaman terorisme. 

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun