Pertikaian Iran dan Arab Saudi

Menteri Pertahanan Iran baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan akan adanya serangan balik ke daerah Arab Saudi setelah Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman mengomentari persaingan pengaruh antara kerajaan Islam Sunni dan revolusioner teokrasi Syiah yang dianggap seharusnya dilakukan di Arab Saudi bukan di wilayah Iran. 

 Hosserin Dehghan, Menteri Pertahanan Iran menilai apabila Arab Saudi melakukan hal-hal bodoh, maka Iran tidak akan menyisakan daerah manapun kecuali Mekah dan Madinah. Arab Saudi dan Iran diketahui selalu bersaing untuk memberikan pengaruh di Timur Tengah dan mendukung kelompok-kelompok yang bersaing diperang sipil Suriah. Dalam sebuah interview di televisi, Pangeran Mohammed secara terang-terangan menyatakan akan menutup dialog dengan Iran dan bersumpah akan melindungi kerajaan konservatifnya dari upaya Teheran untuk mendominasi dunia Muslim. 

 Iranpun sempat menampik tudingan Saudi yang pernah menyebutkan kalau Iran kerapmengirim uang dan kadang bantuan persenjataan kepada kelompok yang mengancamRiyadh di sekitar dunia Arab. Arab Saudi pun sudah memutus hubungan dengan Iransemenjak terjadinya pertikaian hukuman mati terhadap ulama Syiah terkemuka ArabSaudi, Sheikh Nimr al-Nimr. Pemerintah Iran mengancam untuk menghancurkan ArabSaudi karena ucapan seorang pangeran yang berencana memindahkan pertempuran keTeheran. 

 

Referensi