Berbicara aksi pengendara kendaraan roda empat yang marah-marah kepada Polisi Lalu Lintas, pasti kita teringat dengan sosok Dora Natalia yang mencakar dan mengumbar amarah ke Aiptu Sutisna, anggota Dirlantas Polda Metro Jaya yang bertugas di Jatinegara. Video yang merekam detik-detik Dora mengamuk hingga merusak atribut kepolisian telah berhasil ditonton jutaan netizen, terlebih berbagai media TV dan cetak pun ramai membicarakan kasus ini.Â
Tak heran, sang pelaku di sini yang kebetulan seorang pegawai Mahkamah Agung terseret ke meja hukum dan terancam hukuman empat tahun penjara sesuai dengan pasal 221 dan 215 KUHP yang berisi tindakan melawan dan memalukan petugas kepolisian. Namun, terakhir informasi beredar bahwa Dora telah dimutasi ke Peradilan Tata Usaha Negara Pekan Baru dan akan mulai bekerja kembali. Mungkin kasus ini berujung damai karena Dora telah mengakui kesalahannya dan mau meminta maaf kepada Aiptu Sutisna.Â
Kasus Pengendara Marah-marah di Aceh
Namun Kasus pengendara marah-marah tidak berhenti di sini. Ssayangnya peristiwa serupa terjadi saat pengamanan malam tahun baru di Aceh. Berawal dari video yang terekam oleh masyarakat setempat memperlihatkan bagaimana seorang pemuda marah-marah dan juga menghina polisi lalu lintas yang sedang berjaga. Pemuda yang membawa kendaraan beroda empat jenis KIA warna merah bernomor polisi BL 1023 LP tersebut menghina petugas bernama Aiptu Adi Suryono di kawasan Simpang Lima, Banda Aceh.Â
Diduga penyebab kemarahan pria tersebut saat Aiptu Adi meminta pemilik mobil untuk tidak parkir mobilnya di tempat yang dapat menimbulkan kemacetan. Namun bukan memindahkan kendaraannya, pemuda ini berekasi keras mengamuk dan mencaci maki polisi ini. Meskipun insiden ini sempat menarik perhatian warga setempat namun tidak berlangsung lama.Â
Seperti halnya Aiptu Sutisna korban amukan Dora yang tidak hanya mendapatkan penghargaan dari pihak kepolisian, tetapi juga hadiah haji gratis dari kerajaan Arab, Aiptu Adi di Aceh juga mendapatkan penghargaan dari Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio Septianda Djambak. Apresiasi ini diberikan karena karakter dan mental polisi seperti Aiptu Adi yang menjadi panutan bagi polisi lainnya yang sehari-hari bertugas di Satlantas Polresta Banda Aceh.Â
Akankah ada video-video viral lainnya yang akan bermunculan setelah ini? Semoga saja tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H