Pasukan Angkatan Laut Rusia rupanya sudah memulai pergerakan cepat untuk membangun kedekatan dengan Filipina. Dalam kunjungan persahabatan yang dilakukan selama empat hari, Komandan Flotilla Armada Pasifik Angkatan Laut Rusia rupanya mengirim kapal perusak Admiral Tributs dan kapal tanker Boris Butomo untuk digunakan dalam agenda latihan bersama dengan pasukan Filipina.Â
Latihan militer gabungan dengan Filipina ini akan menjadi interaksi pertama kali yang dilakukan oleh Angkatan Laut Rusia. Mikhailov selaku komandan AL Rusia mengatakan perhatian pemerintah Rusia untuk melakukan latihan militer gabungan dengan Filipina dimana sebelumnya juga pernah melakukan latihan dengan Angkatan Laut Indonesia. Aksi militer gabungan ini diperuntukan untuk menjawab permasalahan terbesar yang sedang terjadi saat ini seperti Terorisme dan perompakan.Â
Nantinya dalam gabungan pelatihan militer antara Rusia dan Filipina, masing-masing pasukan akan memeragakan apa yang dapat mereka lakukan dalam memerangi terorisme dan perompakan. Filipina sendiri memiliki permasalahan serius terhadap perompakan yang sering di perbatasan laut selatan. Abu Sayyaf menjadi salah satu kelompok militan Islamis yang seringkali melakukan penyanderaan warga asing yang berlayar di perairan tersebut.Â
Banyak yang menilai latihan gabungan militer Rusia dan Filipina ini sebagai bentuk keseriusan presiden Duterte yang mencoba untuk menjauhkan diri dari Amerika Serikat. Hubungan Filipina dan Amerika sempat memanas saat presiden Obama mengkritik kebijakan Duterte dalam memerangi kasus narkoba. Puncak dari permasalahan ini adalah pembatasan penjualan 25.000 senapan AS untuk Filipina. Kini, Filipina beralih untuk menjalin kedekatan terhadap negara Rusia dan juga China yang dianggap sebagai rival dari Amerika Serikat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H