Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Polidemik Penembakan Pesawat MH17

30 September 2016   17:04 Diperbarui: 30 September 2016   17:34 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita mungkin masih ingat mengenai insiden penembakan pesawat dimana seluruh total 298 penumpang dengan awak kapal tewas. Pesawat Boeing 777 Malaysia Arlines bernomer penerbangan MH17 ditembak jatuh saat penerbangan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur pada 17 Juli 2016. Sudah memasuki masa dua tahun penyelidikan mengenai insiden penembakan penerbangan MH17 ini, penyelidikan terbaru menunjukan adanya keterlibatan Rusia dalam Kecelakaan Pesawat MH17.  Berdasarkan hasil akhir investigasi Dewan Keselamatan Belanda menjelaskan hulu ledak 9n314m disisi kiri luar pesawat memiliki kesesuaian dengan jenis hulu ledak yang terpasang di sistem rudal pertahanan udara Buk.

Kepala Badan Keselamatan, Tjibbe Joustra menerangkan adanya kemungkinan dekompresi massif dimana penumpang kekurangan oksigen di ketinggian 33.000 kaki. Analisa ini datang dari dua black box MH17 yang diutarakan dalam konferensi pers didepan hadapan keluarga korban di pangkalan militer Gilze-Rijen. Ditampilkan juga rakitan kerangka pesawat MH17 yang dibawa langsung dari lokasi kejadian di Ukraina.

Pada dasarnya lintasan rute penerbangan MH17  Belanda-Kuala Lumpur, Malaysia yang melalui bagian timur Ukraina memang merupakan wilayah udara zona konflik dimana terjadi pergolakan ketat antara separatis pro-Rusia melawan militer pro-Kiev. Pemerintah Ukrainan sudah mengusung pemblokiran sebagian ruang udara dikawasan konflik tersebut pada 1 Juli. Tapi banyak dari maskapai internasional yang tidak mengubris larangan tersebut dan tetap melewati wilayah berpotensi bahaya tersebut, Malaysia airlines ada salah satu dari 61 maskapai keseluruhan yang tetap melakukan penerbangan di ruang udara berbahaya tersebut.

Tentu saja terdapat reaksi keras dari pihak Rusia sebagai bentuk penolakan dari hasil investigasi ini. Menurut Maria Zakharova selaku juru bicara Kementrian Luar Negeri Russia memaparkan penilaian tragei MH17 terkesan terburu-buru, Karena sejak awal AS juga sudah berkeras bahwa rudal yang diluncurkan dari wilayah yang diduki kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina Timur. 

Dikutip dari media Rusia, RT menekankan bahwa AS mengonfirmasi posisi jauh sebelum laporan temuan tim Belanda dipublikasikan yang bertujuan membuat publik bingung dan dilain sisi bentuk propaganda opini publik. Menurutnya Penyelidikan telah mengabaikan bukti-bukti yang tidak terbantahkan dari pihak Rusia yang menurutnya menjadi satu-satunya pihak yang mengirimkan informasi dapat dipercaya.

Datang dari sifat defensive pihak Rusia terhadap penilitian ini dilihat sebagai sesuatu yang wajar dikarenakan Rusia juga secara konsisten membantah keterlibatanya dan menyatakan pesawat tersebut jatuh oleh jet tempur Ukraina atau ditembak jatuh dari Wilayah Ukraina. Menurut analis militer Justin Bronk pada Royal United Services Insitute menyatakan hal terpenting saat ini adalah meneliti lebih lanjut mengenai pertanyaan kunci akan kesengajaan atau ketidak sengajaan dari peluncuran rudal ini dan siapa yang bertanggung jawab memberikan perintah ini.

Menjawab pertanyaan kunci ini menjadi lebih penting pada akhir penelitian. Sejauh ini telah teridentifikasi telah lebih dari 100 orang terkait jatuhnya pesawat ini, keluarga korban mengharapkan jasa pengadilan internasional terus bisa menyelidiki kasus ini sampai rantai komando yang lebih tinggi. Karena umumnya keputusan mengirimkan rudal dari Rusia ke Ukraina dalam satu hari tidak bisa diambil hanya oleh seorang Prajurit saya, tegas Elmar Giemulla sebagai pengacara keluarga warga Jeman yang juga menjadi korban tragedi MH17.  

Sumber 1: http://news.okezone.com/read/2016/09/29/18/1501407/rusia-tolak-akui-hasil-penyelidikan-jatuhnya-malaysia-airlines-mh17

Sumber 2: http://www.voaindonesia.com/a/pesawat-malaysia-jatuh-dirudal-rusia-/3530805.html

Sumber 3: http://news.okezone.com/read/2016/09/28/18/1501225/ini-hasil-investigasi-soal-ditembak-jatuhnya-malaysia-airlines-mh17

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun