Mohon tunggu...
Prima Nadia Rahayu
Prima Nadia Rahayu Mohon Tunggu... Jurnalis - Junior Content Writer:)

Saya merupakan lulusan baru dari Komunikasi SV IPB University. Menulis memang merupakan suatu hal yang baru bagi saya, tetapi saya tidak pernah ragu untuk mencoba dan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Takut Daging Terkontaminasi Bakteri? Tak Perlu Khawatir, Berikut Penanganan Rantai Dingin yang Tepat Pada Produksi Pangan Beku

16 Desember 2021   09:52 Diperbarui: 27 Desember 2021   16:36 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengelolaan Rantai Dingin. Sumber: FREEPIK

Program Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) kini tengah dikembangkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ini bertujuan untuk  meningkatkan kapasitas pemasaran perikanan nasional, dan menguatkan konektivitas antara pusat produksi dari hulu hingga ke hilirnya dengan konsep pemasaran yang efisien.

Program SLIN dalam penerapannya menghadapi berbagai tantangan, seperti karakteristik produk yang mudah rusak, jangkauan lokasi yang masih kurang efektif, dan faktor musim yang tidak menentu. Yang sering kali menjadi permasalahan pada tahap produksi adalah kurangnya pemahaman mengenai cold chain (rantai dingin) dan permasalahan pada tahap penyimpanan berupa ketersediaan sarana cold storage serta ketersediaan infrastruktur dasar seperti listrik, air bersih, dan lainnya.  

Demi menjaga kualitas produk pangan ayam, daging dan ikan, tentu ini sangat membutuhkan strategi maksimal yang berkaitan dengan sistem rantai dingin. Sistem rantai dingin perlu penanganan yang baik yaitu dalam kondisi beku baik dalam sisi penyimpanan maupun pengiriman, ini dilakukan agar produk tersebut dapat tetap segar dan berkualitas sampai ke hilirnya. 

Pembekuan daging, ikan dan ayam perlu disimpan pada suhu rendah yang meliputi pendinginan, dan pembekuan agar sifat alami produk pangan dapat terjaga. Pembekuan akan mengubah seluruh kandungan air yang ada dalam daging agar dapat menjadi es. Meski begitu, anda tidak perlu khawatir karena daging yang dibekukan akan tetap memiliki nutrisi yang sama, bahkan bisa lebih baik ketimbang daging segar karena proses pembekuan daging dapat mencegah kerusakan akibat pertumbuhan bakteri yang sering terjadi pada daging segar akibat didiamkan pada suhu ruangan yang terlalu lama. 

Maka dari itu, para wirausahawan yang bergerak di bidang industri pangan perlu mengetahui hal penting ini dengan baik. Produk pangan seperti daging, ayam dan, ikan perlu melewati proses dan tahapan pengolahan dan distribusi yang baik. 

Rantai dingin adalah bagian dari food supply chain atau rantai pasok pangan. Suhu produk pada pengelolaan rantai dingin harus tetap terjaga selama melewati proses-proses tertentu hingga sampai ke tangan konsumen. Dan logistik rantai dingin sendiri merupakan gabungan antara kegiatan logistik dan pengendalian suhu. Alat yang digunakan untuk membekukan pangan ini dinamakan cold storage. Cold storage harus di setting dengan cara yang tepat agar dapat berfungsi dengan baik secara optimal. 

Kini, telah banyak perusahaan startup yang menangani kasus rantai pasok pangan demi menjadi solusi pangan bagi Indonesia, salah satunya adalah etanee. etanee merupakan startup yang launching pada 22 Juni 2017 yang dibentuk atas dasar perkembangan industri pada era digital yang perlu dibina dengan beberapa penanganan khusus bahwa berbelanja bisa diselesaikan di rumah tanpa harus bermacet ria di jalan atau mengantri lama di kasir. Dan etanee sangat memperhatikan betul pengelolaan rantai dingin pada pendistribusian produk pangan agar bisa sampai ditangan konsumen dengan penanganan produk yang baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun