Mohon tunggu...
Prima Marsudi
Prima Marsudi Mohon Tunggu... Guru - Indahnya menua.

Wanita yang ingin jadi diri sendiri tetapi tidak bisa karena harus memikirkan orang-orang yang disayanginya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Izinkan Aku Lalui Seribu Senja Lagi Bersamamu

9 November 2020   05:32 Diperbarui: 9 November 2020   05:52 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seberapa pun aku mencoba tak mengakui

Pada akhirnya namamu lah yang pertama terucap

Ketika aku terjatuh dan tidak bisa bangkit lagi

Tanganmu lah yang pertama terulur di hadapanku

Meraihku hingga aku dapat tegak berdiri

Bahumulah yang selalu ada ketika tamgisku butuh sandaran

Suaramu yang selalu menenangkan

Kau yang selalu ada

Seharusnya aku tau dan semestinya aku paham

Bahwa kau dan aku satu

Lukaku adalah lukamu

Bahagiaku adalah bahagiamu

Sekuat apa pun orang ingin memisahkan kita

Sedalam apa pun perbedaan yang muncul karena orang lain

Tanganmu tanganku masih terkait

Erat tak terceraikan

Selamanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun