Seberapa pun aku mencoba tak mengakui
Pada akhirnya namamu lah yang pertama terucap
Ketika aku terjatuh dan tidak bisa bangkit lagi
Tanganmu lah yang pertama terulur di hadapanku
Meraihku hingga aku dapat tegak berdiri
Bahumulah yang selalu ada ketika tamgisku butuh sandaran
Suaramu yang selalu menenangkan
Kau yang selalu ada
Seharusnya aku tau dan semestinya aku paham
Bahwa kau dan aku satu
Lukaku adalah lukamu
Bahagiaku adalah bahagiamu
Sekuat apa pun orang ingin memisahkan kita
Sedalam apa pun perbedaan yang muncul karena orang lain
Tanganmu tanganku masih terkait
Erat tak terceraikan
Selamanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!