Mohon tunggu...
Prima Marsudi
Prima Marsudi Mohon Tunggu... Guru - Indahnya menua.

Wanita yang ingin jadi diri sendiri tetapi tidak bisa karena harus memikirkan orang-orang yang disayanginya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diary 12

18 Agustus 2020   05:47 Diperbarui: 18 Agustus 2020   07:17 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Darah selalu lebih kental dari air.  Sebuah ungkapan yang tepat untuk mengartikan bahwa hubungan darah antara setiap manusia itu memamg lebih kuat dibanding hubungan jenis apa pun.

Semakin kental akan semakin dekat.  Hubungan ini tak akan pernah dapat diputuskan oleh seberat apa pun sebuah masalah.  Inilah yang membedakan  hubungan darah dengan hubungan lainnya.  Bahkan hubungan yang disebabkan dengan adanya pernikahan.

Hubungan persahabatan, hubungan pernikahan dapat putus lalu benar-benar berhenti di sepanjang hidup kita.  Masing-masing bisa saja menjadi orang lain.  Menjadi orang asing di kemudian hari.  Atau bahkan menghilang tanpa meninggalkan sebuah kenangan.

Akan tetapi hubungan darah tidak akan pernah berhenti.   Seberat apa pun perbedaan yang timbul.  Keluarga akan tetap menjadi keluarga.

Beruntunglah setiap orang yang memiliki keluarga.   Karena ketika orang lain tak menerimamu, maka keluargalah yang akan menerimamu.

Keluarga akan selalu mensuport segala yang kita kerjakan.   Keluarga akan memeluk ketika kita kalah.  Keluarga akan selalu memaafkan ketika kita salah.  Dan keluarga akan selalu meluruskan ketika kita lengah.

Kembalilah,   ketika kita sudah terlalu jauh meninggalkan keluarga.  Karena suatu saat kita akan membutuhkan mereka atau bahkan mungkin saja merekalah  yang membutuhkan kita.

Jangan pernah merasa sukses jika belum bisa membahagiakan keluarga atau orang-orang terdekat kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun