Seorang anak perempuan menatap tajam purnama
Matanya mencari-cari
Hatinya bertanya-tanya
Mungkinkah di sana Sang Pencipta bertahta
Mengawasi setiap gerak-gerik ciptaannya
Matanya berubah senduÂ
Berharap Sang Penguasa memenuhi inginnya
Meletakkannya di jalan yang benar
Sehingga ia tidak perlu lagi bersusah-susahÂ
Menunggu sebuah kepastian akan nasibnya
Sehingga ia tidak perlu lagi dipenuhi keraguan
Memilih atau dipilih
Matanya masih memandangi purnamaÂ
Titik air mata keemasan mengalir di pipinya
Jiwanya dipenuhi takut
Takut nasibnya seburuk nasib ibunya
Purnama masih di tempatnya
Masih memandanginya
Tuhan peluk aku...bisiknya lirih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H