Ruang pameran di museum ini terbagi menjadi dua, bagian dalam gedung dan bagian halaman. Pada bagian halaman museum, kita dapat melihat berbagai jenis lokomotif tua yang dijejerkan di halaman. Di sisi yang berseberangan dengan deretan lokomotif tua, terdapat dua jalur rel yang masih difungsikan untuk kegiatan wisata kereta pada saat akhir pekan atau atas permintaan khusus. Dari petugas yang kami jumpai saat itu diperoleh informasi bahwa total lokomotif tua yang dipajang di seluruh halaman museum sebanyak 21 buah. Lokomotif-lokomotif ini rata-rata dibuat pada akhir abad ke 19 atau awal abad ke 20. Lokomotif di museum ini pada umumnya berteknologi kuno yang menggunakan bahan bakar kayu. Karena berteknologi kuno, maka kecepatan maksimal kereta ini pun hanya sekitar 50 km/jam hingga 90 km/jam.
Pada bagian dalam gedung, bangunan utama yang bernama Willem I merupakan ruang pameran berisi peralatan dan benda-benda perkeretaapian yang digunakan pada waktu beroperasinya stasiun tersebut pada tahun 1873 yang silam. Bentuk bangunannya tetap dipertahankan seperti aslinya dengan tetap melakukan perawatan seperti pengecatan ulang bangunan.
Pada ruang pameran ini kita dapat melihat aneka peralatan perkeretaapian pada jaman dahulu. Beraneka ragam onderdil kereta, telepon, mesin ketik, mesin pencetak tiket, potongan rel, hingga furnitur-furnitur yang digunakan pada saat itu masih terpajang dengan rapi di dalam Gedung Willem I ini. Peralatan yang berada di ruang pameran ini semuanya dalam keadaan terkunci, mungkin untuk menjaga keamanannya dari keisengan pengunjung. Bagian-bagian dalam gedung ini terbagi-bagi menjadi beberapa ruangan seperti ruang masinis, ruang kepala stasiun, ruang staf,  ruang tunggu, ruang pamer serta toilet yang masih menggunakan bahasa Belanda, yaitu Dames untuk wanita dan Heren untuk pria. Loket tempat penjualan karcis pun masih dipertahankan utuh seperti aslinya. Terdapat dua buah loket yang masing-masing terletak di setiap ujung Gedung Willem I ini.
Namun sayangnya kami tidak bisa berlama-lama menikmati keunikan musium kereta api ini, masih ada destinasi lainnya yang harus kami kunjungi.