Mohon tunggu...
Prima Dien
Prima Dien Mohon Tunggu... lainnya -

love travelling .....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mampir Sejenak di Museum Kereta Api, Ambarawa

23 Agustus 2012   07:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:25 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Naik kereta api tut ..... tut ....tut .....

Siapa hendak turut

ke Bandung Surabaya ...

Berkunjung ke Museum Kereta Api di Ambarawa mengingatkan saya akan lagu di atas, lagu yang sering saya nyanyikan pada masa kecil, apalagi saat sedang melakukan perjalanan dengan kereta api. Yah... museum kereta api di Ambarawa merupakan salah satu tujuan wisata di kota kecil ini.  Museum kereta api ini unik dan menarik karena  teknologinya yang diusung oleh museum  ini merupakan  teknologi kuno peninggalan penjajah Belanda yang masih menggunakan lokomotif uap. Museum Kereta Api, Ambarawa tidak menggunakan bangunan yang tertutup, gedung museum ini hanya berbentuk hanggar. Bangunan museum ini merupakan stasiun kereta api  lama yang dibangun pada tahun 1873. Saat ini stasiun yang telah dialihfungsikan menjadi museum pada tanggal 6 Oktober 1976   hanya melakukan kegiatan operasional untuk  lori kereta wisata.

Di halaman museum, sebelum kita masuk ke stasiun yang merupakan gedung museum ini terdapat sebuah lokomotif uap  tua yang sudah dicat  ulang dan terlihat rapi, apik dan menarik. Lokomotif tua ini berfungsi sebagai ikon Museum Kereta Api, Ambarawa.

Lokomotif tua yang berfungsi sebagai ikon museum

Halaman menuju gedung museum kereta api yang berbentuk hanggar

Saya mengunjungi museum kereta api di Ambarawa pada hari kerja dan saat itu sedang dilakukan perbaikan sehingga museum ini terlihat sepi. Namun di halaman parkir mobil terlihat sebuah bus dari salah satu instansi pemerintah dan ternyata saat itu sedang mengikuti wisata dengan menggunakan lori kereta.

Memasuki gedung museum, di depan loket penjualan karcis   yang bertuliskan Williem I terdapat potongan rel kereta beserta rodanya yang seakan-akan menyapa pengunjung dengan "selamat datang di museum kereta api, Ambarawa". Sayapun menyempatkan berfoto sejenak di lokasi ini. Gedung museum ini terlihat rapi dan apik mungkin karena baru saja dilakukan perawatan. Menyelusuri museum ini dari depan menuju ke bagian sebelah kanan gedung terlihat    beberapa lokomotif  tua yang dipajang dan  tertata rapi di halaman museum. Lokomotif-lokomotif  tua ini  hanya menjadi benda pajangan saja,  karena sudah tidak pernah dipergunakan lagi. Fisik dari lokomotif tua ini  pada umumnya masih bagus dan terawat meskipun pada beberapa bagian dari lokomotif   tampak keropos karena termakan usia. Pengecatan ulang pada tubuh lokomotif tua ini ternyata mampu membawa nuansa segar dan membuat lokomotif ini terlihat menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun