Mohon tunggu...
Prima Dien
Prima Dien Mohon Tunggu... lainnya -

love travelling .....

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pilih Kopi Jantan atau Kopi Betina

1 Februari 2012   23:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:11 2411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buat anda yang senang ngopi pasti sudah biasa mendengar bahkan minum kopi luwak, kopi gayo , kopi toraja dan jenis-jenis kopi lainnya yang saya tidak begitu hapal, karena saya sebenarnya bukan  penikmat kopi. Saya ngopi paling pada waktu-waktu tertentu saja... biasanya karena ada acara rame-rame dan kudu ngopi sebagai pengusir rasa kantuk. Budaya ngopi   sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian masyarakat kita, mulai dari kelas warung kopi, kopitiam sampai gerai kopi di Starbucks ramai dikunjungi penikmat kopi.  Atasan  saya  dikantor,   begitu nyampe  langsung minta disediakan kopi sebelum memulai aktifitas kerjanya.  Lain lagi dengan teman saya yang sangat maniak kopi, buatnya ngopi sudah kayak minum obat saja,  minimal 3 kali sehari. Jadwalnya pun  persis sama yaitu pada pagi hari, setelah makan siang harus ngopi juga dan sore hari. Sesekali ada juga jadwal kopi sore (kopsor) bareng teman-teman lainnya. Kali ini saya pengen bagi-bagi cerita tentang kopi jantan (male coffee) atau yang biasa disebut pea berry coffee. Tapi pernahkah anda mendengar atau bahkan minum kopi jantan? Buah Kopi Apa istimewanya kopi jantan ini? Keistimewaanya disebabkan   jumlah Kopi Jantan yang sangat terbatas, yaitu hanya 3 (tiga) persen saja dari satu pohon kopi  terdapat kopi jantan, sisanya sudah tentu kopi betina. Disamping itu  kopi jantan (coffee pea berry ) rasanya lebih enak dan lebih harum bau kopinya

Lalu bagaimana membedakannya?

Kita tidak dapat membedakan kopi jantan dan kopi betina jika dilihat dari bentuk luarnya saja.  Harus dilakukan  pemeriksanaan atau pengecekan  secara manual, harus dipilih-pilih dan dikupas kulitnya.  Ciri-cirinya, kalau kopi jantan jika daging buahnya dikupas akan terlihat kalau bijinya hanya sebuah saja atau dalam istilah botani  lazimnya disebut monokotil  atau disebut tanaman berbiji satu. Ukuran biji kopi jantan biasanya lebih besar jika dibandingkan dari kopi betina.

Sedangkan ciri-ciri kopi betina,  jika buah kopi tersebut mempunyai belahan yang membagi dua biji kopinya atau disebut dengan tanaman berbiji dua  (dikotil).   Ukuran biji kopi betina biasanya  lebih kecil jika dibandingkan dengan  kopi jantan.

Ringkasnya  sebagai berikut :

Kopi Jantan =  berbiji tunggal,  ukuran yang lebih besar Kopi Betina =  bijinya membelah dua, ukuran lebih kecil

Bagaimana proses pembuatan kopi jantan ?

Sebelum diolah menjadi bubuk kopi, biji-biji kopi  jantan  yang berbiji tunggal dipilih terlebih dahulu dan dikumpulkan menjadi satu, kemudian biji kopi jantan yang sudah terkumpul digiling dengan menggunakan alat penggiling sehingga  menghasilkan bubuk kopi  jantan (coffee pea berry).

Alat pengolah biji kopi menjadi bubuk kopi

Biji dan Packing Pea Berry Coffee produksi Taman Simalem Resort Untuk mendapatkan kopi jantan ini,  anda harus menyediakan Rp 600 ribu untuk satu kilogramnya. Mahal juga ya. Tapi apakah khasiat kopi jantan ini sesuai dengan namanya? Hehehe ...

Selamat Ngopi ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun