Mohon tunggu...
Primadi Wirawan
Primadi Wirawan Mohon Tunggu... -

Primadi Wirawan adalah seorang Webmaster, Internet Marketer, dan Motivator. \r\n\r\nBersama istrinya, dia juga Founder dari MandiriYes.com, sebuah sistem Network Marketing Online yang merupakan solusi bagi mereka yang percaya bahwa bisnis MLM atau Network Marketing adalah kendaraan menuju Passive Income dan Financial Freedom, tetapi tidak punya banyak waktu dan masih enggan menjalankan bisnis ini secara offline atau "door-to-door".\r\n\r\nMari, wujudkan mimpi-mimpi Anda melalui MandiriYes.com.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kepemimpinan, Visi, dan Harapan

9 Desember 2011   07:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:38 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada percobaan di sebuah laboratorium yang dilakukan pada dua ekor tikus. Percobaan pertama, seekor tikus diletakkan pada sebuah wadah berisi air dalam kondisi gelap gulita. Tahukah anda apa yang terjadi? Tikus hanya berenang sebentar. Dalam waktu 3 menit lebih, tikus itu tenggelam dan mati. Pada percobaan kedua, tikus dimasukkan ke dalam wadah yang sama, tetapi ada seberkas sinar yang masuk ke dalam wadah itu. Apa yang terjadi? Tikus terus bergerak, berenang, hingga 36 jam, sebelum akhirnya kelelahan, tenggelam dan mati. Dengan melihat adanya sinar, tikus kedua melihat adanya HARAPAN. Dan karena mempunyai harapan, maka tikus itu 700X lebih bersemangat, lebih termotivasi, dan lebih mempunyai daya juang dibandingkan dengan tikus yang pertama. Kalau pengaruh pengharapan bisa demikian besar pada seekor tikus, maka betapa lebih besarnya pengaruh pengharapan pada seorang manusia. Seperti kata pepatah: Manusia bisa bertahan hidup 40 hari tanpa makan, 4 hari tanpa minum, 4 menit tanpa oksigen. Tetapi, hanya bisa bertahan 4 detik tanpa HARAPAN. Saya yakin Anda tahu bagaimana cara memotivasi bawahan atau pengikut Anda. Salah satu cara adalah dengan memberi mereka harapan, gambaran tentang sukses mereka di waktu yang akan datang, atau gambaran tentang kenikmatan dan hadiah yang akan mereka terima. Harapan untuk mejadi juara, membuat seorang atlit berlatih keras siang dan malam. Harapan untuk mendapatkan pahala di Surga, membuat orang mau berbuat amal dan kebaikan di dunia ini. Harapan untuk memperoleh kesejahteraan yang lebih baik, membuat orang menetapkan pilihannya pada seorang calon Presiden dalam Pemilu. Terlepas apakah orang yang menjanjikan harapan itu nanti memenuhinya atau mengingkarinya, kita melihat bahwa adanya harapan membuat orang mengambil tindakan. HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN, VISI, dan HARAPAN Seorang pemimpin yang mempunyai visi, adalah pemimpin yang membangun arah dan harapan masa depan yang tinggi. Setiap kali seorang pemimpin melontarkan visi bagi sesama dan menggambarkan sukses bersama pada masa depan, maka pemimpin itu membangun mereka dan memberi mereka alasan untuk terus maju. Dahlan Iskan adalah contoh yang cukup baik untuk menggambarkan hal ini. Ketika memimpin PLN, Dahlan Iskan didukung oleh seluruh jajaran di bawahnya sehingga PLN mengalami kemajuan. Dukungan itu diberikan karena mereka mempunyai harapan masa depan yang lebih baik Harapan itu dibangun oleh Dahlan Iskan, melalui kemampuan komunikasinya yang luar biasa. John Quincy Adams mengatakan: If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader. Seorang pemimpin akan selalu menginspirasi pengikutnya untuk bermimpi lebih besar, belajar lebih banyak, bekerja lebih keras, dan ingin menjadi orang yang lebih baik atau lebih sukses. Dan ini hanya dipunyai oleh pemimpin yang memiliki visi, yang selalu memancarkan HARAPAN masa depan yang lebih baik kepada semua pengikutnya. Selamat menjadi Pemimpin yang Memiliki Visi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun