Mohon tunggu...
primadani andini
primadani andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi menulis, tetapi random aja, ngarang cerita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orangtua dalam Memberikan Pengajaran pada Anak

11 April 2023   06:02 Diperbarui: 11 April 2023   06:42 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua selalu menginginkan anak-anaknya sempurna, baik itu fisik maupun psikis dan pengetahuannya. Namun, apakah orang tua sudah memerankan peran mereka dengan baik? Saat ini, pemerintah telah menyediakan lembaga pendidikan anak sejak dini yang sering disebut dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Banyak sekali orang tua yang menyekolahkan anaknya di lembaga yang dekat dengan lingkungan tempat tinggal mereka, tetapi apakah hanya dengan bersekolah di lembaga tersebut seorang anak dapat mengembangkan pola pikirnya sendiri?

Riyanto dan Handoko (2004) juga mengemukakan bahwa orang tua seolah-olah berharap agar anak-anaknya cepat menguasai sesuatu, dalam jumlah yang banyak dan lebih hebat daripada anak-anak lainnya.

Namun, perlu diketahui bahwa orang tua merupakan pendidik pertama bagi seorang anak. Peran orang tua sangat penting dalam pendidikan anak. Karena, sejak seorang anak dilahirkan sampai ia bersekolah, orang tualah yang mendampingi dan mengurusnya. Berikut merupakan peran orang tua dalam memberikan pengajaran pada anak.

1. Mengatakan kejujuran pada anak 

Kejujuran pada anak sangat penting untuk membangun pola pikir mereka. Dikutip dari penelitian Novriyansah dkk (2017), menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (2012), jujur merupakan keadaan yang terkait dengan ketulusan dan kelurusan hati untuk berbuat benar. Dengan selalu diajarkan untuk bersikap jujur oleh orang tua, maka anak akan terbiasa untuk berperilaku jujur, baik itu kepada keluarga, guru, dan orang lain. Dengan penanaman karakter jujur, anak akan terbiasa berkata jujur, anak akan dapat menghargai orang lain, mau mengakui kesalahan, mampu meminta maaf jika salah dan memaafkan teman yang berbuat salah.

2. Mengatakan hal-hal baik pada anak 

Hindari kata-kata negatif yang akan dilontarkan kepada anak. Gunakan kata-kata yang baik sebagai ungkapan rasa sayang orang tua terhadap anak. Kata-kata baik yang orang tua lontarkan kepada anak merupakan sebuah langkah agar anak meneladani sikap orang tuanya. Pemberian kata-kata bijak pada anak juga merupakan bentuk motivasi yang dilakukan orang tua pada anaknya. 

Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan Laka dkk (2020) tentang Role of Parents in Improving Geography Learning Motivation in Immanuel Agung Samofa High School, mengemukakan bahwa peran orang tua masih kurang dalam memberikan motivasi bagi anak di rumah. Kata-kata bijak dan positif yang dilontarkan pada anak tersebut bisa menjadi motivasi bagi anak untuk mencintai orang tua dan berbuat baik kepada orang tua. Selain itu, akan menumbuhkan karakter sopan dan santun pada anak.

3. Merespons anak ketika berbicara 

Ketika anak bercerita kepada orang tua, orang tua harus merespons anak tersebut karena dengan begitu, anak merasa diperhatikan oleh orang tua. Anak bercerita sebagai bentuk mengekspresikan dirinya. Dengan adanya respons dari orang tua, anak akan merasa nyaman. Secara tidak langsung, respons tersebut merupakan bentuk kepedulian orang tua terhadap anak. Apalagi, jika orang tua tersebut merespons pembicaraan anak dengan pertanyaan yang seolah-olah orang tua antusias untuk mendengar cerita anak. Hal tersebut akan membuat anak untuk terus bercerita dan melakukan sesuatu yang baru untuk diceritakan kepada orang tuanya.

4. Memberikan pengertian yang jelas pada anak 

Saat seorang anak membuat kesalahan, berikan penjelasan yang baik kepadanya, agar ia semakin berkembang pola pikirnya. Ketika orang tua memberikan suatu penjelasan yang baik, yang dapat diterima oleh anak, anak akan menjadi lebih berhati-hati tanpa merasa takut. Jangan pernah melarang anak melakukan sesuatu. Jika anak melakukan yang sekiranya akan membahayakan, maka berilah anak penjelasan bukan hanya sekadar larangan saja. 

Melansir dari alodokter.com, jika orang tua sering memarahi anak, maka anak akan menjadi penakut dan tidak percaya diri, perkembangan otak anak terganggu, anak mengalami depresi dan gangguan mental, dan anak akan menjadi sosok pemarah di kemudian hari. Apalagi jika orang tua membentak anak hingga anak tersebut menjadi sangat ketakutan terhadap orang tuanya. Maka, berilah anak pengertian yang jelas dengan sikap yang baik dan bijak.

5. Mengapresiasi atas pekerjaan anak 

Apresiasi merupakan penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu. Anak juga butuh apresiasi seperti orang dewasa. Apresiasi tersebut dapat menjadi motivasi anak untuk melakukan hal-hal baik lainnya. Dengan apresiasi, anak akan merasa dihargai oleh orang tua atau orang lain. dengan adanya apresiasi, anak akan merasa jika yang ia lakukan adalah benar. 

Melansir dari sekolahku.sch.id apresiasi akan membawa manfaat secara tidak langsung untuk membantu meningkatkan kepercayaan diri anak, meningkatkan kreativitas anak, membangun motivasi anak agar berusaha lebih maksimal dan membangun hubungan yang baik antara ibu dan anak. Bentuk apresiasi yang bisa orang tua lakukan adalah dengan pujian, dengan menunjukkan kasih sayang seperti memeluk atau mencium anak, meluangkan waktu bersama anak, memajang hasil kreativitas anak, dan selalu mendampingi anak saat melakukan sesuatu.

Orang tua sangat berperan penting dalam tumbuh kembang anak. Jadi, jika menginginkan anak yang baik, maka berikanlah pola asuh yang baik pula untuk anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun