Malang, 17 April 2024 - Universitas Negeri Malang telah menyelenggarakan kegiatan penguatan Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) bagi mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 bidang studi PPKn. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di gedung pascasarjana A21.401 Universitas Negeri Malang pada hari Selasa, 2 April 2024 yang diikuti oleh 27 mahasiswa bidang studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Kegiatan WKG bertujuan untuk membekali wawasan lebih luas dan mendalam kepada calon guru profesional bidang PPKn untuk menghargai keberagaman budaya, agama, dan latar belakang sosial dalam konteks global. Fasilitator kegiatan WKG ini adalah Dr. Didik Sukriono, S.H., M.Hum. dan Dr. Sri Untari, M.Si selalu dosen bidang kewarganegaraan. Materi kegiatan ini membawa 5 topik diantarnya dunia yang bewarna, negeri penuh harmoni, damai mulai dari diri, sekolahku yang bhinneka, dan sekolahku yang damai.
"Melalui kegiatan WKG ini jadi momentum kita bersama dan intropeksi didalam diri kita untuk selalu mengedepankan nilai - nilai toleransi dan kemanusiaan didunia ini. Keberagaman yang ada disekitar kita harus disyukuri untuk bisa mengenal keunikan satu sama lain yang menjadikan kehidupan berwarna," ungkap salah satu fasilitator WKG, Dr. Didik.
Era globalisasi saat ini, tantangan adanya keberagaman saat ini adalah radikalisme dan intoleransi kepada kelompok minoritas. Kelompok minoritas merupakan serumpun kecil dari suatu bangsa yang berbeda dari mayoritas atas dasar agama, bahasa, etnis, atau budaya. Mereka merupakan entitas sosial kecil yang inferior dan didominasi, namun tentu tidak dapat diabaikan keberadaannya dan hak-haknya sebagai sesama manusia.
Intoleransi terjadi karena lunturnya pemahaman mengenai kultur dan budaya serta rasa hormat terhadap perbedaan yang sejak awal menjadi fondasi dan identitas bangsa. Miskinnya literasi terhadap sejarah juga menjadi salah satu penyebab, padahal esensi utama adanya kemajemukan adalah supaya kita mampu memandang dari perspektif dan kacamata yang lain.
Radikalisme lahir akibat intoleransi terhadap paham/pemahaman yang berbeda. Radikal sendiri berarti mengakar, mengacu pada konsep pemahaman yang sangat diyakini oleh penganutnya hingga sangat dalam dan secara ekstrem menolak semua jenis pemikiran lain yang berbeda. Radikalisme bersembunyi di balik kedok pendidikan, politik, dan agama. Media propagandanya meliputi lingkungan sosial dan pertemanan, perguruan tinggi dan aktivitas perkuliahan, tempat ibadah, organisasi masyarakat, dan bahkan lingkup pemerintah.
"Melalui kegiatan WKG memberikan pemahaman baru bagi saya calon guru pentingnya memahami keberagaman yang ada disekitar, sehingga sebagai guru perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya mencegah tindakan radikalisme dan intoleransi, terlebih sebagai guru PPKn yang mengajarkan nilai - nilai Pancasila dan cinta terhadap tanah air Indonesia." Ujar salah satu mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 2 Tahun 2023 yang mengikuti diklat WKG, Prima Adi.
Diadakannya kegiatan diklat Wawasan Kebangsaaan Global (WKG) kepada mahasiswa PPKn PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 ini dicetak sebagai calon guru profesional yang menjadi garda terdepan dalam pendidikan di Indonesia. Sehingga sebagai calon guru, perlu disadarkan akan pentingnya penegakan dan penegasan kembali nilai-nilai Pancasila untuk ditanamkan didalam diri dan diajarkan kepada peserta didik nantinya. Sehingga menjadi harapan baru dalam upaya membantu pencegahan bahaya dari radikalisme dan intoleransi yang bisa saja terjadi di kalangan generasi muda masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H