Mohon tunggu...
Rozi Prima Putra
Rozi Prima Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Communication Science 21 at Andalas University

Up to date with international issues and have interest with media

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penggunaan Komunikasi Persuasif Dalam Konten Sosial Media

25 Desember 2022   17:36 Diperbarui: 25 Desember 2022   17:34 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tiktok, Instagram, Twitter, dan sosial media lainnya memiliki kreator dan audiens yang sangat berbeda satu sama lain. Tetapi, terdapat suatu kesamaan dalam pembuatan konten kreator-kreator tersebut dalam mempengaruhi audiens. Hal itu adalah terdapat fungsi dan peran komunikasi persuasif yang digunakan setiap kreator.

Komunikasi persuasif adalah proses mempengaruhi audiens satu sama lain serta dapat memanfaatkan satu sama lain baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Komunikasi persuasif bersifat sangat padat yang dimana setiap kreator atau individu saling menunjukkan pesan baik secara sadar maupun tidak sadar untuk memperoleh respon dari audiens atau pengguna.

Perlu diketahui pengguna dari setiap sosial media sangat banyak, hal tersebut hadir karena fungsi sosial media yang sangat melekat dengan masyarakat modern pada saat ini. Selain itu, sosial media juga memberikan kemudahan untuk kreator untuk dapat mengembangkan konten-konten yang mereka sukai dalam sosial media mereka sendiri dan hal tersebut juga dapat menyebar dengan mudah, serta terfokus. Di sisi pengguna terdapat peran penting dari algoritma yang menentukan konten dapat masuk sesuai dengan user atau pengguna dari sosial media tersebut. 

Motivasi dari seorang kreator untuk menyebarkan konten mereka tidak terlepas dari konsep meme machine yang dimiliki oleh setiap sosial media. Fitur ini memungkinkan kreator untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari interaksi mereka dengan pengguna dalam bentuk like, komentar, dan share. Oleh karena itu, banyak dari mereka berusaha untuk mendapatkan banyak interaksi yang pada akhirnya sangat bergantung kepada seberapa persuasif pesan atau konten yang dibawakan.

Disisi lain juga terdapat peran tambahan dari kreator untuk menjadi center of trend sehingga interaksi dan jangkauan dari akun mereka dapat menyebar kepada aspek yang lebih luas serta membawa suatu penghasilan yang lebih besar. Meningkatnya penggunaan corkcicle, lanyard, dan crocs merupakan contoh dari seberapa berpengaruhnya kreator, sosial media, dan pengguna satu sama lain sehingga dapat menciptakan suatu trend untuk dapat mempengaruhi ke jangkauan yang lebih besar. Dukungan dari beberapa brand juga menjadi pengaruh dalam peningkatan penjualan mereka.

Terlepas dari hal tersebut, banyak kreator yang menggunakan komunikasi persuasif agar dapat mempengaruhi penggemar mereka. Penjelasan keunggulan dari produk atau efisiensi dari produk dan penjelasan yang sangat mempengaruhi pengguna membuat pengguna yang terpengaruh jatuh dalam perangkap dan membeli produk dengan harga yang tinggi. Selain itu, hal ini mendorong masyarakat untuk juga membeli produk yang serupa agar dianggap keren sehingga hal ini dapat menjadi suatu trend yang berkembang di masyarakat. Siklus ini, akan selalu terjadi mengingat peran sosial media yang sangat besar dalam masyarakat, penggunaan internet yang selalu berkembang, dan trend yang akan memutar membuat siklus ini tidak bisa dihentikan lagi dan menjadi suatu fenomena yang wajar terjadi.

Paham terkait trend bisa menjadi salah satu hal yang penting, tetapi di satu sisi pembekalan edukasi juga diperlukan agar tidak menjadi kasus yang membawa suatu kekurangan dalam hidup kita. Perilaku konsumtif dan boros adalah contoh kasus dari tidak adanya perbekalan edukasi dalam hal manajemen. Sehingga untuk dapat mengembangkan kualitas diri dan persiapan agar tidak terjebak dalam perilaku tersebut kehadiran dari edukasi sangat diperlukan. Untungnya, tidak semua kreator menjebak kita dalam perilaku konsumtif. Terdapat beberapa kreator yang juga menyelipkan unsur edukasi dalam konten mereka sehingga dapat meningkatkan kualitas dari pengguna dan menjadi suatu hal yang bersifat positif dalam perkembangan sosial media.

Maka dari itu, pembelajaran dari komunikasi persuasif yaitu dapat mempengaruhi individu atau kelompok kepada hal yang bersifat positif maupun negatif. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara pengguna merespon hal tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun