Mohon tunggu...
Prima Sagita
Prima Sagita Mohon Tunggu... lainnya -

Blogger Reporter Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hipnoterapi (Solusi Alternatif) Bagi Pecandu Narkoba

15 Maret 2014   02:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:55 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalur pengobatan secara non medis kini banyak bermunculan. Baik itu obat herbal, akupunktur, pijat refleksi, dan kini yang sedang semarak adalah hipnoterapi. Caranya hanya dengan komunikasi khusus atau diskusi yang dilakukan secara intensif, tanpa obat atau konsumsi apapun.

Proses rehabilitasi para pecandu yang biasa dilakukan selama ini adalah dengan detoksifikasi, yakni pembuangan racun dalam tubuh yang menyumbat aliran darah. Sebagaimana kita ketahui bahwa narkoba yang dikonsumsi oleh pecandu dalamwaktu sekian lama telah menyebabkan darah dalam tubuhnya tercemar hinggaterdapat endapan racun. Dengan detoksifikasi ini segala racun tersebut dibuang dengan pola konsumsi makanan yang diatur oleh dokter ahli. Proses ini akan membuat pembuluh darah yang bertugas mengantar oksigen dan zat-zat lain yang dibutuhkan organ tubuh menjadi berfungsi seperti sedia kala. Melalui detoksifikasi dalam kurun waktu tertentu juga membuat seseorang lebih rileks dan merasa segar.

Berbeda dengan hipnoterapi yang teknisnya sama sekali tidak menganjurkan pasien melakukan program konsumsi makanan atau obat apapun seperti yang dilakukan pada proses detoksifikasi. Melainkan pemograman pikiran dengan duduk dan berkonsentrasi pada dialog yang diarahkan sang ahli.

Para ahli hipnoterapi memandang pecandu sebagai pasien dengan gangguan psikologis dan biologis. Disebut gangguan psikologis karena pada dasarnya seorang pecandu tidak membutuhkan zat-zat yang terkandung di dalam narkoba, melainkan hanya terdorong oleh rasa nyaman sesaat karena berhasil melarikan diri dari gejolak emosi negatif.Dikatakan gangguan biologis karena pada akhirnya zat-zat tersebut meracuni tubuh sehingga pada saat tubuh memberi reaksi tentang kebutuhan akan narkoba, maka yang bersangkutan akan mengalami tekanan jiwa yang begitu dahsyat (sakau).

Hipnoterapi adalah terapi pikiran yang dilakukan dalam kondisi hipnosis. Hipnosis tidak sama dengan tidur atau pinsan. Hipnosis adalah kondisi relaksasi pikiran yang biasanya disertai dengan relaksasi tubuh. Dalam kondisi ini diharapkan pikiran seseorang menjadi lebih terbuka terhadap perubahan. Sekali lagi, hypnosis bukan tidur, tetapi relaksasi pikiran dan tubuh. Dan untuk melakukannya dibutuhkan seorang ahli. Bukan orang yang tanpa memahami ilmunya terlebih dahulu.

Cara kerja hipnoterapi pada pemikiran seseorang adalah dengan menghapus program-program atau virus-virus negatif yang sebelumnya bersarang dalam pikiran, untuk kemudian diganti dengan memasang program yang bersifat positif. Dengan begitu, segala perasaan dan perilaku buruk akan hilang, berubah menjadi hal positif.

Bagaimana teknisnya?

Dalam hipnoterapi, seseorang tidak hanya duduk terdiam mendengarkan sugesti dari sang ahli. Berbagai topik pembicaraan akan dipapar secara sistematis untuk didiskusikan. Tentunya pembicaraan seputar keinginan kuat seseorang berhenti mengonsumsi narkoba dan tekadnya untuk merintis masa depan yang lebih baik lagi.

Bagaimana bisa berdiskusi dalam kondisi hipnosis?

Hal yang belum diketahui banyak orang adalah bahwa sebenarnya pikiran kita terbagi menjadi tiga bagian. Yakni, pikiran sadar, bawah sadar dan tidak sadar. Pikiran tidak sadar adalah pikiran yang mengoperasikan tubuh kita secara otomatis. Seperti mengedipkan mata, menghembuskan nafas, mendetakkan jantung, dan system otomatis lain yang digerakkan oleh pikiran tida sadar kita. Pikiran tidak sadar selalu aktif meski seseorang tertidur pulas.

Selanjutnya pikiran bawah sadar yang merupakan bagian pikiran yang sangat mendominasi dan seringkali mengendalikan diri seseorang. Didalamnya terdapat kebiasaan, dorongan perasaan, keyakinan, persepsi dan segala hal yang bersifat tetap. Program apapun di dalam pikiran bawah sadar kita akan selalu menjadi dasar tindakan kita.

Sedangkan pikiran sadar adalah bagian pikiran yang selalu bersifat logis dan rasional sehingga seseorang dapat terpicu untuk melakukan hal-hal perubahan dalam kehidupannya. Namun terkadang hasrat untuk melakukan tindakan tersebut terkalahkan oleh program-program yang tertanam dalam pikiran bawah sadar. Misalnya seperti pecandu narkoba. Seringkali seorang pecandu berpikir ingin berhenti demi kesehatannya di masa yang akan datang.Tetapi program mengonsumsi narkoba yang sudah tertanam di pikiran bawah sadar mengalahkan kehendak pikiran sadar. Demikianlah bukti nyata bahwa alam bawah sadar memberi efek yang sangat kuat bagi seseorang.

Jadi, hipnosis adalah kondisi dimana seseorang berada dalam pikiran bawah sadar dengan cara dibuat rileks oleh sang ahli. Pasien masih bisa diajak berbicara dan berpikir hal-hal yang baik.

Bagaimana tahapan-tahapannya?

Pertama, sang ahli akan mempersilakan pasien untuk menuturkan permasalahannya. Tidak ada yang perlu ditutupi karena kerahasiaan informasi dijamin tidak bocor ke orang lain. Tahap awal ini membutuhkan waktu lima sampai sepuluh menit.

Kedua, sang ahli akan membimbing pasien untuk masuk ke dalam kondisi tubuh dan pikiran yang rileks agar pasien dapat berpikir jernih untuk menerima sugesti. Tahap yang sudah masuk ke pikiran bawah sadar ini memakan waktu sekitar sepuluh menit.

Ketiga, sang ahli mulai menerapi pasien dengan memasukkan program pemikiran yang positif. Segala pemikiran bawah sadar pasien yang buruk dan sudah tertanam lama dihilangkan dengan cara mendiskusikan sisi buruknya bersama pasien. Pada tahap ini cukup membutuhkan waktu lama, karena banyak hal yang harus disepakati oleh pasien. Tentang bahaya mengonsumsi narkoba dalam jangka lama dan tentang masa depan pasien yang harus ditata secara lebih baik lagi. Seluruh diskusi yang dilakukan sang ahli ini langsung berhubungan dengan pikiran bawah sadar pasien agar program pemikiran yang positif tertanam dengan baik sehingga memberi efek yang baik pula bagi pikiran sadarnya bila nanti diaktifkan.

Keempat, disebut tahap observasi. Pasien akan diminta mengamati dan melaporkan kepada sang ahli mengenai perubahan apa saja yang sudah terjadi. Dalam waktu 3 sampai 10 hari setelah terapi apakah pasien sudah bisa merasakan hal yang berbeda dalam dirinya atau tidak. Untuk berhenti secara mendadak tentunya butuh proses. Terapi selanjutnya akan dilakukan untuk membimbing pasien menanamkan program-program positif di pikiran bawah sadarnya.

Penasaran dengan hasilnya? Sama! Saya juga... ^_^



***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun