[caption id="attachment_358265" align="aligncenter" width="300" caption="dokpri: Mendadak Juara karena tampil penuh percaya diri"][/caption]
"Bun, timku masuk final! do'ain ya, juara satu! Kalau bisa, aku dibelikan sepatu baru dong, Bun…" teriak Zidan di sabtu sore yang mendung.
Aku cuma bisa menjawabnya dengan senyum haru. Padahal seminggu yang lalu Zidan hampir mengundurkan diri dari turnamen karena tidak punya sepatu bola. Malu katanya. Sepatu kakaknya yang kebesaran dan sebelumnya nekat dia pakai telah membuat Zidan kesulitan menggiring bola. Musim hujan yang sedang melanda juga membuatnya sering bete. Turnamen yang digelar setiap sabtu dan minggu membuat kaosnya selalu bau tak sedap karena tidak terkena sinar matahari saat dijemur. Ajaib banget rasanya kalau dia dan timnya bisa maju sampai ke final.
Yah, habis mau gimana lagi? Sulungku alias kakaknya Zidan yang sejak kecil memang diprogram oleh suamiku untuk menjadi pemain bola kebetulan sedang persiapan turnamen bergengsi untuk jenjang U-14. Biaya registrasi dan beli sepatu baru saja sudah habis jutaan rupiah. Belum nanti biaya yang harus kami keluarkan tiap kali pertandingan berlangsung. Yang sudah-sudah sih selalu berimbas pada gerakan berhemat. Jadi, tidak ada anggaran buat Zidan beli sepatu bola. Disuruh pakai sepatu futsal eeh, malah cemberut. Duh, maaf ya, Nak....
"Ya sudah nanti malam aku pinjami sepatu teman yang ukurannya sama dengan kakimu, Dan!" kata sulungku menghibur adiknya. Untungnya saat itu Zidan menurut. Untungnya pula, Sulungku langsung dapat pinjaman sepatu temannya yang berukuran sama dengan kaki Zidan. Selesailah satu perkara.
Nah, sekarang tinggal satu lagi masalahnya.Ajang final yang tinggal esok hari membuat kostum bola harus buru-buru dicuci. Tak sempat lagi deh disimpan lemari. Cukup disetrika dan siap dipakai kembali. Bahkan masih di jemuran pun Zidan sudah mengambilnya untuk dikenakan saat bertanding sore hari.
Sayangnya, ternyata semalam hujan deras. Dan sejak pagi cuaca mendung. Matahari lama sekali tak menampakkan diri.
"Wah, Bun... kaosku baunya kok begini terus sih. Gak enak banget! lembab pula..." teriaknya dari luar.
Hmmm… kasian banget Zidan. Mau tampil kok ada ada saja hambatannya. Sepatu kebesaranlah... kostumnya baulah...
Ya iyalah bau! belum disemprot KISPRAY siiiih...
Kalau mau ke lapangan selalu buru-buru. Jadilah dia pakai kaos bau, karena di jemuran tak terkena sinar matahari. Habis hujan pula semalam!
[caption id="attachment_358264" align="aligncenter" width="270" caption="dokpri: Kispray anti kuman, penghilang bau apek pada pakaian"]
Tanpa pikir panjang, kusemprotlah Kispray Sang pemberantas bau tak sedap pada pakaian. Karena larutannya itu mengandung bahan aktif anti kuman yaitu alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride, yang efektif membunuh kuman penyebab bau apek dan mencegah tumbuhnya jamur pada pakaian.
***
[caption id="attachment_361602" align="aligncenter" width="300" caption="dokpri : 13 Tahun bersama Kispray ^_^"]
Tiga belas tahun bersama Kispray memang waktu yang lebih dari cukup buatku mengenal produk 3 in 1 ini. Ya! Pelicin, Pewangi dan Pelembut sekaligus jadi satu di dalamnya. Banyaknya variasi produk Kispray membuat kita mudah memilih jenis keharuman sesuai selera. Ada wangi bunga mawar, melati, wangi bedak segar dan wangi parfum. Beruntungnya selama 13 tahun berumah tangga ini urusanku menyetrika selalu terselamatkan oleh Kispray. Bukan hanya wanginya yang penting buat keluarga tercinta. Tetapi keampuhannya membunuh kuman yang menempel saat pakaian dijemur. Apalagi di musim penghujan seperti sekarang ini. Semua pakaian lembab dan menimbulkan bau tak sedap sudah pasti menyebalkan. Dan selama ini pula Kispray telah terbukti sebagai solusinya. Tinggal semprot secara merata pada pakaian kusut, lalu disetrika. Mudah bukan?
[caption id="attachment_359916" align="aligncenter" width="300" caption="Iklan Kispray -4 jenis keharuman-"]
Eiits... ada lagi yang lebih mudah. Cara mendapatkannya!
Di minimarket manapun ada. Supermarket besar juga ada. Bahkan warung-warung sebelah kanan atau kiri rumah kita. Kalau tak ada berarti pemilik warungnya belum sempat belanja. Maklumlah, produk terlaris kan banyak peminatnya. Sebentar-sebentar ada yang beli. Jadi cepat habislah Kispraynya. Pernah saya ditawari produk lain saat stok Kispray di rumah habis, tapi saya tolak dengan senyum dan langsung meluncur ke minimarket terdekat.
***
"Nah... ini baru wangi Bun..." Zidan bercermin sebentar dengan kostum bolanya yang sudah tak berbau lagi.
"Makanya jangan buru-buru kalo berangkat ke lapangan. Kan Bunda jadi lupa nyemprot pakai Kispray..." protesku padanya.
Sepertinya tagline Kispray yang berbunyi PILIHAN ISTRI CERDAS harus ditambah dengan kalimat IBU CERDAS juga. Karena memang begitulah faktanya....
***
Skor pertandingan sudah 4-1 untuk tim anakku saat aku datang ke lapangan. Jepret sana sini sambil terkagum-kagum dengan permainan anak-anak. Semangat larinya terlihat membara. Pakai banget pula!
Bau aneh hilang… Zidan pun bermain riang. Wah, larinya juga kencang! Sampai akhirnya bisa menang! Juara satu pula. Selamat ya, Nak...
[caption id="attachment_358289" align="aligncenter" width="300" caption="dokpri: Berlari dengan semangat membara"]
[caption id="attachment_358282" align="aligncenter" width="300" caption="dokpri: Horeee... dapet piala!"]
Tulisan ini diikutkan dalam lomba Blog KISPRAY ANTI KUMAN. Yukk ikutan! Intip LINKnya di sini:
- Facebook (http://www.facebook.com/KisprayID)
- Twitter (http://www.twitter.com/Kispray_ID)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H