Mohon tunggu...
Prima Sp Vardhana
Prima Sp Vardhana Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger yang Pecandu Film dan Buku

Seorang manusia biasa yang belajar menjadi sesuatu bermanfaat, buat manusia lain dan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

La Nyalla Siap Lawan ’Pengkhianat’ Amanah Kongreslub

22 Agustus 2011   00:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:34 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

TETAPKAN AGENDA

Selain meminta klarifikasi atas penunjukan Bernard Limbong dan Arya Abhiseka sebagai penanggungjawab dan GM Timnas dalam rapat Exco, serta penganuliran keputusan pemutihan terhadap Persema dan Persibo yang melanggar AD/ART PSSI. La Nyalla membeberkan, bahwa selama memimpin PSSI dalam enam pekan terakhir, Djohar baru dua kali melakukan rapat dengan anggota exco. Itu pun dengan agenda yang tidak jelas dan tidak membahas hal-hal yang signifikan seperti membentuk susunan kepengurusan.

Karena itu, Nyalla secara organisatoris meminta Djohar menetapkan agenda bahasan saat menggelar rapat Exco. Sehingga rapat Exco tak lagi berlangsung seperti sebelumnya. Rapat berlangsung bak ”srimulat” melakukan bahasan ngalor-ngidul tanpa arah, yang tidak menghasilkan sebuah keputusan signifikan.

Selama ini rapat Exco diselenggarakan tanpa agenda yang jelas untuk dibahas dan dipecahkan, sehingga beberapa kali rapat digelar tak satupun menghasilkan keputusan signifikan untuk organisasi PSSI. Satu-satunya rapat Exco yang agendanya jelas hanyalah rapat untuk memilih personil paling kapabel sebaga Sekjen PSSI. Rapat lainnya tak agenda bahasannya,” ujarnya.

Sedangkan jabatan-jabatan vital dalam kepengurusan PSSI yang disayangkan Nyalla, karena hingga saat ini belum ditetapkan adalah Ketua Badan Liga Indonesia, Liga Amatir, maupun nasib Badan Tim Nasional yang belum jelas. Kendati demikian, dia tak menolak, bahwa Djohar Arifin sesungguhnya sudah memiliki bayangan komposisi pengurus PSSI. Antara lain nama eks CEO LPI Wijayanto yang bakal ditempatkan sebagai Direktur Kompetisi yang baru dan Saleh Ismail Mukadar sebagai Ketua BLAI menggantikan Iwan Budianto.

Informasi A-1 yang saya terima Wijayanto akan menjadi Direktur Kompetisi. Kabar ini menggusur posisi Joko Driyono seperti yang diberitakan. Kalau informasi ini benar, maka saya akan melakukan protes. Pasalnya Wijayanto tidak memiliki kapasitas untuk diproyeksikan dalam jabatan tersebut," katanya.

Salah satu kebijakan Djohar Arifin yanng membuatnya kaget bukan main adalah saat mengumumkan, bahwa Tondo Widjoyo dan Hadiyandra ditunjuk sebagai Wasekjen PSSI, juga personal pengurus PSSI lainnya. Ini karena personal pengurus yang diputuskan dalam rapat Exco, hanyalah pemilihan Tri Gustoro sebagai Sekjen. Karena itu, beberapa kebijakan itu menimbulkan persepsi di kalangan Exco bahwa Djohar hanya bagi-bagi kekuasaan kepada pihak-pihak yang selama ini masuk tim suksesnya.

Kebijakan organisasi yang dilakukan Ketua Umum selama ini, dinilai Nyalla, dilakukan secara slintutan dengan mengabaikan anggota Exco lainnya. Karena itu, bukan sebuah hal yang berlebihan jika Nyalla mensinyalir, bisa jadi ada pihak-pihak tertentu yang mendikte setiap langkah Djohar Arifin dalam memimpin PSSI.

"Kami akan melawan jika PSSI terus dibawa ke arah yang lebih buruk. Kepemimpinan yang kebablasan ini harus segera dikembalikan pada job discription yang sudah diatur dalam AD/ART PSSI, sehingga amanah Kongreslub di Solo untuk memperbaiki dan mengembalikan kepengurusan PSSI pada kitha-nya dapat segera terealisasi.," tegas La Nyalla. (vd/ pvardhana88@gmail.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun