Mohon tunggu...
Nusa Isdianti
Nusa Isdianti Mohon Tunggu... Konsultan - a glance writing

seorang yang menyukai banyak hal, jika kau melihat ada dadu berbentuk bulat, seperti itulah duniaku.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Fenomena Status "Fashion Designer"

3 September 2017   10:47 Diperbarui: 4 September 2017   07:40 1813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini terinspirasi dari Fashion Designer Indonesia yang bisa ikut New York Fashion Week 2016 padahal beliau termasuk desainer baru.  Anehnya yang sekelas Sebastian Gunawan, Tex Saverio atau Dian Pelangi aja, yang tergolong angkatan muda tapi lebih lama dan lebih tenar dari beliau aja gak ikutan.

Kalau diamati, banyak banget fashion designer Indonesia berasal dari kalangan selebritis ataupun miliarder. Hebat memang, status ataupun profesi bisa "dibeli".

Menurutku seorang fashion designer itu sama dengan architec, sama dengan chef yang beda hanya objeknya saja.

Mereka adalah orang yang menyusun sebuah konstruksi agar menjadi satu kesatuan utuh yang indah dan fungsional. Mereka juga adalah orang yang bertanggung jawab terhadap konsep dari produk-produknya,  konsep yang berkenaan dg nilai-nilai filosofis atau sebuah story.

Banyak yang menganggap fashion designer itu adalah fashion illustrator atau fashion stylist.

Padahal itu adalah profesi yang beda banget..

Fashion illustrator adalah orang yang tugasnya hanya memvisualisasikan ide, agar kemudian mudah dimengerti. Khususnya untuk orang yang akan membuat pola dan menjahit.

Lalu fashion stylist,  mereka hanya memilih item-item yang menurut mereka cocok, pantas dan indah untuk disatukan.

Dan fashion designer harus bisa melakukan keduanya. Walaupun dia tidak bisa menggambar,  tapi dia harus bisa mengkomunikasikan apa yang dia inginkan. 

Bagiku, fashion desainer itu lebih dalam dari itu.

Mereka adalah seorang teknisi dan seniman.

Mengapa disebut sebagai teknisi? Seorang fashion designer harus tahu jenis jahitan apa yang digunakan untuk menyatukan bahan polyester crepe,  berapa nomer benang yang cocok untuk digunakan. Jenis finishing apa yang diperlukan agar pakaian ini bisa lebih lembut ketika dipakai.

Juga material apa yang cocok dipakai ibu hamil yang mau ikut Yoga,  anak kecil yang mau ski, dan pakaian pekerja yang dipakai saat dia membangun jalan dimalam hari.

Mengapa seorang seniman? Tentu karena pakaian itu adalah media pengekspresian diri nya.

Dan sebagai tambahan,  karya tersebut harus memiliki message atau story.

Kalau dilihat sekarang, artis-artis cantik yang tenar ataupun pengusaha wanita dengan mudahnya mendapat gelar fashion desainer.

Padahal seorang fashion designer itu perlu ilmu, yang bisa didapat dari bangku pendidikan ataupun dari pengalaman. Kebanyakan memang yang berasal dari pengalaman atau bukan berasal dari pendidikan formal mengenai fashion design.  Tapi mereka punya banyak ilmu atau pengetahuan dari pengalaman sehari-hari. 

Menurutku mereka yang mendadak jadi desainer itu hanyalah seorang entrepreneur. Bukan fashion designer.

Mereka membuat brand lalu setelah itu mereka bisa hire "fashion designer". 

Seperti contohnya; kalau Bu Lala yang punya modal,  tiba-tiba dia jual makanan-makanan untuk pesta,  dia kan statusnya jadi pengusaha Catering,  bukan jadi Chef.

Atau contohnya bapak yang bikin rumah baru di Lampung Timur,  beliau kan gak semata-mata bisa jadi arsitek hanya karena dia bangun rumah.

Begitulah kira-kira analoginya.

Jadi sebetulnya fashion designer itu orang yang bekerja lebih ke arah teknis, siapapun bisa asal....... ada karyanya dan dia yang membuat story dan merancang karyanya. 

Soal hasil baik atau tidak itu hanya penilaian orang, dan tidak akan melepas statusnya dari profesi itu. 

Alright,  mungkin orang lebih suka dan nyaman dengan sebutan fashion designer dari pada pengusaha karena profesi fashion designer itu cenderung memiliki image yang stylish, kece, glamor, kehidupan mewah, traveling untuk show atau pemotretan dan tentunya juga pintar.

Anyway.. i really appreciate you guys, who has big fashion brand as a success entrepreneur! :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun