Mohon tunggu...
Wahyu Widodo
Wahyu Widodo Mohon Tunggu... Jurnalis - Salam.

Menutup lisan demi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saling Bertukar Surat, Vladimir Putin dan Kim Jong Un Janji Perkuat Hubungan Bilateral

16 Agustus 2023   11:20 Diperbarui: 16 Agustus 2023   11:21 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saling bertukar surat pada hari Selasa (15/8). Dalam suratnya, kedua pemimpin negara itu berjanji untuk memperkuat hubungan antar negara.

Media nasional Korea Utara, KCNA, melaporkan bahwa Kim menulis Korea Utara dan Rusia tidak terkalahkan dalam perjuangan untuk menghancurkan praktik sewenang-wenang dan hegemoni imperialis.

Kim menggarisbawahi bahwa hubungan baik kedua negara telah ditempa sejak Perang Dunia II dan mampu berkembang sesuai dengan tuntutan era baru.

"Kedua negara akan selalu muncul sebagai pemenang, sangat mendukung dan bekerja sama satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan dan tujuan bersama," tulis Kim dalam suratnya.

Dari Rusia, Putin berjanji untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Korea Utara di segala bidang untuk menjaga kesejahteraan serta stabilitas keamanan.

"Saya yakin bahwa kita akan memperkuat kerja sama bilateral di segala bidang untuk kesejahteraan kedua bangsa dan stabilitas dan keamanan yang kuat di semenanjung Korea dan seluruh Asia Timur Laut," tulis Putin, dikutip KCNA.

Ajang pertukaran surat ini menandai peringatan 78 tahun pembebasan Korea dari penjajahan Jepang selama periode 1910-1945. Momen ini juga dirayakan sebagai hari libur nasional di Korea Selatan.

Dua negara belakangan ini menjadi semakin dekat karena sama-sama mendapat tekanan dari Barat yang dimotori oleh AS.

AS menuduh Korea Utara menyediakan senjata ke Rusia untuk perangnya di Ukraina. Rusia dan Korea Utara tentu menyangkal tuduhan tersebut.

Pemimpin negara AS, Korea Selatan, dan Jepang juga berencana membahas kerja sama keamanan terkait aksi militer Korea Utara, perang di Ukraina, serta sejumlah masalah lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun