Mohon tunggu...
Wahyu Widodo
Wahyu Widodo Mohon Tunggu... Jurnalis - Salam.

Menutup lisan demi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

PBB: Kejahatan Perang di Myanmar Makin Kurang Ajar

10 Agustus 2023   07:12 Diperbarui: 10 Agustus 2023   07:16 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim penyelidik PBB dalam laporannya hari Selasa (8/8) mengatakan bahwa kejahatan perang yang dilakukan militer Myanmar menjadi semakin intens dan kurang ajar. Beberapa aksi yang dilakukan termasuk pengeboman di kawasan sipil.

Laporan yang dirilis oleh Mekanisme Investigasi Independen untuk Myanmar (IIMM) ini mencatat kejadian pada periode antara Juli 2022 hingga Juni 2023. IIMM mengatakan ada bukti kuat bahwa militer Myanmar dan afiliasinya telah melakukan tiga jenis kejahatan perang.

Pembunuhan Warga Sipil dan Pembakaran Desa

Mengutip Reuters, kejahatan tersebut mencakup penargetan warga sipil secara sembarangan atau tidak proporsional dengan menggunakan bom, serta pembakaran rumah dan bangunan sipil.

Sejumlah aksi militer Myanmar tersebut bahkan mengakibatkan kehancuran secara total di sebuah desa. Pembunuhan warga sipil dan tahanan politik juga kerap terjadi.

"Temuan bukti kami menunjukkan adanya peningkatan yang dramatis pada kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di negara ini (Myanmar), dengan serangan yang meluas dan sistematis terhadap warga sipil," kata Nicholas Koumjian, ketua IIMM.

Desa Bin di  Mingin, wilayah Sagaing setelah penduduk desa mengatakan desa itu dibakar oleh militer Myanmar. Foto: Reuters.
Desa Bin di  Mingin, wilayah Sagaing setelah penduduk desa mengatakan desa itu dibakar oleh militer Myanmar. Foto: Reuters.
Koumjian memastikan bahwa saat ini pihaknya sedang menyusun laporan kasus yang dapat digunakan oleh pengadilan untuk meminta pertanggungjawaban pelaku individu.

Penyelidik PBB mengakui bahwa serangan militer Myanmar memang menargetkan sasaran militer. Di sisi lain, PBB merasa militer Myanmar seharusnya mengetahui bahwa sejumlah besar warga sipil berada di sekitar sasaran.

Kekacauan Pasca Kudeta

Sejak militer merebut kekuasan dua tahun lalu, Myanmar praktis masuk ke situasi yang sangat kacau. Gerakan perlawanan terhadap militer muncul di seluruh penjuru negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun