Mohon tunggu...
Prihan Ibanez
Prihan Ibanez Mohon Tunggu... Editor - Prof
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Do'a Ibu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lirik Lagu dan Makna Tentang Ibu Kita Kartini

20 April 2024   14:25 Diperbarui: 21 April 2024   03:31 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ibu Kita Kartini" adalah lagu yang sangat berarti dalam sejarah Indonesia. Lagu ini mengangkat sosok Kartini, seorang pahlawan nasional yang memperjuangkan emansipasi wanita dan pendidikan pada masa kolonial Belanda.

Dalam lagu ini, liriknya menggambarkan kebesaran semangat dan perjuangan Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan. Lagu ini menjadi pengingat akan perjuangan Kartini serta sebagai inspirasi untuk terus menghargai perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

Melalui liriknya yang penuh makna, lagu "Ibu Kita Kartini" memotivasi kita untuk terus menghargai dan meneruskan perjuangan Kartini dalam mencapai kesetaraan dan keadilan bagi semua.

Lagu Ibu Kita Kartini 

Siapa Pencipta Lirik Lagu Ibu Kita Kartini? Lirik Lagu Ibu Kita Kartini di Ciptakan Oleh WR Supratman Yang Menggambarkan Tentang Perjuangannya Untuk Pendidikan Bagi Perempuan di Masa Penjajahan Kolonial Belanda. Berikut Lirik Lagu " Ibu Kita Kartini " :

Ibu kita kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya

Ibu kita kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka

Reff:
Wahai ibu kita kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

Ibu kita kartini
Putri jauh hari
Putri yang berjasa
Se Indonesia

Reff:
Wahai ibu kita kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

Tentang Ibu Kita Kartini

Kartini, atau Raden Ajeng Kartini, adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang lahir pada tanggal 21 April 1879 di desa Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Kartini dikenal karena perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan di masa kolonial Belanda.

Kartini tumbuh dalam lingkungan priyayi Jawa yang kental dengan tradisi patriarki. Meskipun demikian, Kartini mendapat dukungan dari ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, untuk mendapatkan pendidikan. Namun, pada masa itu, perempuan tidak diperbolehkan melanjutkan pendidikan setinggi laki-laki.

Pada usia muda, Kartini ditunangkan dengan seorang bangsawan, yang pada saat itu merupakan hal umum dalam budaya Jawa. Namun, Kartini tetap mempertahankan semangatnya untuk belajar dan berjuang untuk hak-hak perempuan. Dia menulis surat kepada teman-temannya, yang kemudian dikenal sebagai "Habis Gelap Terbitlah Terang", di mana dia mengungkapkan aspirasinya untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan laki-laki.

Pada tahun 1903, Kartini mendirikan sekolah untuk perempuan pribumi pertama di Jepara, yang kemudian dikenal sebagai Sekolah Kartini. Upaya ini menandai langkah awalnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan di Indonesia. Sayangnya, Kartini meninggal pada usia muda, yaitu 25 tahun, pada tahun 1904.

Setelah kematiannya, surat-surat dan tulisannya diterbitkan oleh teman-temannya dengan judul "Door Duisternis tot Licht" (Habis Gelap Terbitlah Terang). Karya tersebut menjadi inspirasi bagi gerakan perempuan di Indonesia dan memperluas pengaruh pemikiran Kartini tentang emansipasi perempuan dan pendidikan.

Pada tahun 1964, pemerintah Indonesia secara resmi mengukuhkan Kartini sebagai pahlawan nasional, sebagai penghargaan atas perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan. Setiap tanggal 21 April, hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Kartini di Indonesia, sebagai penghormatan terhadap perjuangannya yang besar dalam memajukan perempuan dan pendidikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun