Mohon tunggu...
Prihan Ibanez
Prihan Ibanez Mohon Tunggu... Editor - Prof
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Do'a Ibu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lirik Lagu dan Makna Tentang Ibu Kita Kartini

20 April 2024   14:25 Diperbarui: 21 April 2024   03:31 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada usia muda, Kartini ditunangkan dengan seorang bangsawan, yang pada saat itu merupakan hal umum dalam budaya Jawa. Namun, Kartini tetap mempertahankan semangatnya untuk belajar dan berjuang untuk hak-hak perempuan. Dia menulis surat kepada teman-temannya, yang kemudian dikenal sebagai "Habis Gelap Terbitlah Terang", di mana dia mengungkapkan aspirasinya untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan laki-laki.

Pada tahun 1903, Kartini mendirikan sekolah untuk perempuan pribumi pertama di Jepara, yang kemudian dikenal sebagai Sekolah Kartini. Upaya ini menandai langkah awalnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan di Indonesia. Sayangnya, Kartini meninggal pada usia muda, yaitu 25 tahun, pada tahun 1904.

Setelah kematiannya, surat-surat dan tulisannya diterbitkan oleh teman-temannya dengan judul "Door Duisternis tot Licht" (Habis Gelap Terbitlah Terang). Karya tersebut menjadi inspirasi bagi gerakan perempuan di Indonesia dan memperluas pengaruh pemikiran Kartini tentang emansipasi perempuan dan pendidikan.

Pada tahun 1964, pemerintah Indonesia secara resmi mengukuhkan Kartini sebagai pahlawan nasional, sebagai penghargaan atas perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan. Setiap tanggal 21 April, hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Kartini di Indonesia, sebagai penghormatan terhadap perjuangannya yang besar dalam memajukan perempuan dan pendidikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun