Kumpulan-Kumpulan Puisi Tentang Perceraian :
1.Lautan Perpisahan
Di tepian lautan perpisahan, aku berdiri sendiri
Menghadap ombak yang membawa cerita lama
Di antara riak-riak air yang berkecamuk
Ada bayang-bayang cinta yang kian memudar
Kapal-kapal kenangan berlayar menjauh
Meninggalkan aku di pantai yang sunyi
Aku menatap langit yang kelam, mencari jawaban
Apakah ini akhir dari segala mimpi yang kita bangun?
Namun, tiada jawaban yang datang
Hanya angin malam yang berbisik lirih
Menyampaikan rahasia-rahasia yang terkubur
Di dasar lautan perpisahan yang tak berujung
2.Pertemuan Terakhir
Di ruang hampa, kita bertemu sekali lagi
Namun bukan dalam pelukan, melainkan dalam keheningan
Kata-kata terluntaas, tak terucap, tergantung di udara
Seperti bayangan-bayangan yang tak mau pergi
Kita duduk berhadapan, memandang tanpa berbicara
Mencari makna dari perpisahan yang mendekat
Tangan-tangan yang dulu saling mencari, kini terpisah
Seperti bintang-bintang yang berjarak di langit malam
Waktu berjalan pelan, seperti ingin menangis
Menyaksikan akhir dari kisah yang dulu indah
Namun kita tak bisa menahan waktu yang terus berlalu
Perceraian adalah pertemuan terakhir, tanpa kata-kata terucap.
3.Sepucuk Surat untukmu
Di halaman kosong sebuah surat terbuka
Aku menulis kata-kata terakhir untukmu
Penuh dengan rasa yang sulit diungkapkan
Tentang perpisahan yang harus kita jalani
Lembar demi lembar, aku ungkapkan rasa sesal
Tentang semua yang telah terjadi di antara kita
Kenangan manis dan pahit, semua terpatri di sana
Seperti bayangan yang tak pernah hilang
Namun, aku tahu ini harus terjadi
Kita harus mengakhiri cerita yang tak lagi indah
Meskipun hati terasa hancur, aku harus melangkah
Meninggalkanmu dalam surat yang takkan pernah terkirim.
4.Senja Pecah di Pucuk Pinus
Senja memecah di pucuk pinus yang sunyi
Menyaksikan perpisahan yang tiba begitu cepat
Awan-awan merah mengambang di langit
Seperti darah yang mengalir dalam luka yang terbuka
Kita duduk bersama di bawah pohon tua
Menatap matahari terbenam dengan hati yang hampa
Kata-kata terakhir terjatuh di antara kita
Terbungkus dalam kesedihan yang tak terucap
Pohon-pohon menangis angin malam yang dingin
Meratapi kehilangan yang tak terhindarkan
Dan di dalam kegelapan yang merangkak perlahan
Kita harus berpisah, meninggalkan segalanya di belakang.
5.Jejak yang Tersisa
Di lorong-lorong yang penuh debu
Kita berjalan meninggalkan jejak yang tak terhapus
Di setiap langkah, ada kenangan yang terbangun
Tentang cinta yang pernah menghiasi hari-hari kita
Namun sekarang, lorong itu sepi dan sunyi
Hanya ada suara langkah-langkah kita yang berjalan sendiri
Di antara tembok yang retak dan pintu-pintu yang tertutup
Kita mencari jalan keluar dari labirin yang kita ciptakan
Jejak-jejak cinta yang terukir di dinding
Kini terasa seperti beban yang berat di pundak kita
Dan di titik ini, kita harus memutuskan
Apakah kita akan terus berjalan bersama atau berpisah untuk selamanya.
6.Hujan di Jendela
Hujan menetes di jendela yang kabur
Seperti air mata yang tak terbendung
Mencerminkan perasaan yang kacau dalam hati
Tentang segala yang telah kita lalui bersama
Kita duduk di meja yang terpisah
Dengan secangkir kopi yang tak lagi hangat
Mencoba mencari kata-kata yang hilang
Di antara kebisuan yang mencekam
Namun kata-kata tak kunjung datang
Seperti hujan yang tak pernah berhenti
Mungkin ini adalah akhir dari kisah kita
Yang ditandai dengan hujan yang tak pernah berhenti.
7.Bayang-bayang Cinta
Bayang-bayang cinta masih menghantui
Di setiap sudut rumah yang dulu penuh tawa
Di antara lembar-lembar foto yang terpajang
Ada kenangan yang tak ingin pergi
Namun, cinta ini telah berubah menjadi sesuatu yang lain
Seperti bayang-bayang yang hilang saat matahari terbenam
Kita berjalan sendiri di jalan yang terpisah
Meninggalkan bayang-bayang itu di belakang
Mungkin suatu hari nanti kita akan bertemu lagi
Di tempat yang berbeda, di waktu yang berbeda
Namun untuk saat ini, kita harus berpisah
Dan biarkan bayang-bayang cinta itu menghilang perlahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI