Mohon tunggu...
ADI PRIHANISETYO
ADI PRIHANISETYO Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan partikelir

Berdamailah dengan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Delay di Bandara Adi Sutjipto Jogjakarta

5 Februari 2017   15:07 Diperbarui: 5 Februari 2017   15:17 2003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kita sudah terlambat hampir 2 jam lho.., waktu kita dulu terlambat satu jam saja, langsung kita dapat kompensasi keterlambatan (snack yang sama, di Bandara Sepinggan Balikpapan,18 November 2016). Kebetulan salah satu calon penumpang yang duduk berdekatan dengan kami, Keluarga dengan 2 orang anak yang masih kecil, Suaminya datang menghampiri kami sambil membawa 4 kotak kompensasi keterlambatan. Sontak dia memberitahukan kepada saya, “mas ambil di Gate 2. Saya  menjawab, itu kan untuk rutenya mas?, Suami tersebut berkata, tidak mas, asalkan maskapainya sama, tunjukan tiket dan bording pass kita).

Delay Service Oreo dan Bis Kuat
Delay Service Oreo dan Bis Kuat
Segera saya menuju ke Gate 2 dan memang benar saya juga ahkirnya bisa mendapatkan kompensasi keterlambatan tersebut. Sambil saya menanyakan kepada petugas maskapai tersebut, untuk rute ke Balikpapan, apakah cancle atau Delay seperti yang lainnya? Petugas tersebut tidak bisa memberikan kepastian, sambil berkata, “kita masih mengunggu konfirmasi dari kantor pusat mas”. Mendapat jawaban yang kurang valid, sontak spontanitas saya keluar dengan kembali bertanya, untuk kompensasi nasinya kapan mas?, petugas tersebut segera menjawab, “Heavy Meal on Progress”. Dalam hati saya menjawab, yah..sudah pasti nih, bakalan di delay penerbangan ke Balikpapan.

Heavy Meal Lion Air (Nasi Fried Chiken)
Heavy Meal Lion Air (Nasi Fried Chiken)
Cukup lama kami menunggu, sampai ahkirnya Heavy meal kami dibagikan, sambil menunggu saya berbagai informasi ke kakak saya Di Balikpapan. Dan Kakak saya menginformasikan, “penerbanganmu ke Balikpapan sudah pasti di deley, karena sekarang di Balikpapan sudah pukul 23:00, karena bandara Sepinggan tutup pukul 00:00 dinihari.” Saya kembali menanyakan kepastian terbang dari pesawat rute Balikpapan. Lagi-lagi saya mendapatkan jawaban yang kurang valid sambil saya langsung berseloroh, “mas, di Balikpapan sekarang pukul 23:00, dan bandara Sepinggan Balikpapan tidak open 24 jam, 

artinya bahwa sudah tidak mungkin pesawat rute Balikpapan diberangkatkan (estimasi waktu tempuh Jogjakarta Balikpapan 1 jam 45 menit), Petugas tersebut hanya diam. Karena mendapat jawaban tersebut saya kembali spontan “iseng” bertanya kesalah satu security bandara yang kebetulan berjaga di gate 3. “Mas kok pesawat Garuda Indonesia belum juga di evakuasi, padahal para penumpangnya dan pilot serta kru yang lain sudah pada turun” Petugas security tersebut berseloroh, Alatnya belum ada mas, akan didatangkan dari Jakarta”. 

Dalam hati kecil saya (pemikiran orang awam”, tidak ada kerusakan yang parah di pesawat tersebut kok lama sekali evakuasinya ya?, kenapa harus mendatangkan alat dari Jakarta?). Pemikiran awam saya cukup masuk akal, karena Bandara Adi Sutjipto adalah salah satu bandara tersibuk di Indonesia, dan menyandang status bandara Internasional, kenapa bandara dengan lebel tersebut tidak tersedia alatnya?

Kembali saya duduk sambil menikmati jatah kompensasi Heavy Meal saya. Dari tadi saya memang mendengar bahwa sudah ada pengumuman resmi dari orotitas bandara, bahwa ada beberapa maskapai penerbangan yang ahkirnya di cancle. Tetapi dari tadi saya juga menunggu pengumuman lanjutan, mengenai tindakan apa selanjutnya yang harus dilakukan oleh para calon penumpang setelah adanya pengumuman cancle tersebut. (mungkin terlewat) yang saya ingat, dari tadi tidak ada pengumuman lanjutan mengenai tindakan yang harus dilakukan oleh calon penumpang yang ter cancle penerbangannya.

 Tidak berapa lama kemudian baru saya mendapat kepastian dari pengumuman otoritas bandara, bahwa ahkirnya pesawat rute Jogjakarta Balikpapan di cancle. Kembali saya tidak mendapatkan pengumuman lanjutan. Segera saya datangi petugas di counter untuk menanyakan tindakan lanjutan setelah cancle ini. Petugas tersebut baru mengatakan, segera ke counter check in semula, untuk mengurus bagasi. Belum selesai saya memahami, petugas tersebut sudah disibukan oleh pertanyaan para calon penumpang yang lain, sehingga saya kemudian bergegas ke counter check in semula untuk mengurus begasi saya.

Mengambil bagasi di counter check in

Setelah saya sampai di conter check in yang di maksud, saya mendapati sudah banyak calon penumpang yang berkerumun untuk segera mendapatkan bagasi mereka. Saya tidak tahu, meraka itu calon penumpang ke rute Balikpapan atau ke kota tujuan yang lain. Sebelum saya mendekati counter tersebut, tiba-tiba saya terpikir, saya harus ambil troly barang dulu. Dengan kondisi yang Crowded, saya mau tidak mau harus mengambil troly barang yang letaknya diluar ruang bording. 

Segara saya mengambil torly tersebut, untuk kembali ke counter check in tadi. Sempat saya diam, tidak tahu apa yang dilakukan, tetapi karena dorongan harus segera mendapatkan bagasi saya (kebetulan didalam salah satu koper saya ada dokumen penting), saya nekat saja menerobos kerumunan calon penumpang tersebut dan langsung saya menanyakan kepada petugas, ini begasi dari rute Balikpapan?, karena kesibukan yang luar biasa, petugas tadi hanya menjawab sekilas, belum, Balikpapan setelah ini!” 

Saya masih tidak percaya, sehingga saya memutuskan untuk tetap berdiri di depan counter sambil mengamati satu persatu barang bagasi yang dimasukan ke area conveyor belt. Kebetulan ada salah satu petugas yang posisinya paling dekat dengan saya, spontan saya menanyakan ke petugas tersebut, “mbak begasi saya rute Balikpapan yang mana?, petugas tersebut langsung meminta saya menyerahkan bukti/nomer begasi yang ditempelkan pada tiket, setelah saya serahkan, petugas tersebut segera membawa bukti nomer begasi saya, sambil mengucapkan saya carinya pak? Ciri-cirinya seperti apa?. Tetapi karena kondisi yang crowded tadi, menyebabkan secara spontanitas, petugas tersebut juga menyanggupi permintaan para calon penumpang yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun